SUARA TRENGGALEK – Sebanyak 25 kepala keluarga (KK) terisolir akibat tanah longsor yang terjadi di tebing longsor di wilayah Sumbermadu, Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu, sehingga longsoran itu menutupi jalan desa.
Kepala Desa Pucanganak, Hadi Sumanto, menjelaskan bahwa longsor terjadi pada Minggu malam (15/12/2024). Setelah kejadian, pihaknya segera melaporkan insiden tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek.
“Kami langsung mengajukan permohonan bantuan alat berat ke BPBD. Alhamdulillah, hari ini proses pembersihan sudah hampir selesai,” ujarnya.
Dirinya menambahkan bahwa longsor terjadi pada jalur lingkar yang menjadi akses utama dua RT, yakni RT 17 di bawah yang dihuni oleh 25 KK, serta RT di atas dengan 37 KK.
Dampak longsor ini sangat terasa. Akses keluar-masuk warga terhambat total, sehingga aktivitas terganggu.
“Sementara ini warga hanya bisa melintas dengan berjalan kaki,” jelasnya.
Hadi juga menyebutkan bahwa meskipun ada alternatif jalur lain, kondisi jalan tersebut licin dan sulit dilalui, terutama saat musim hujan seperti sekarang.
Dari pantauan di lokasi, longsoran material setinggi belasan meter menutupi jalan desa.
Tebing yang curam, kontur tanah yang tidak stabil, serta pepohonan besar di sekitar area turut memperparah situasi.
Ekskavator yang dikerahkan hanya fokus membuka jalan agar bisa dilalui, tetapi kondisi bekas longsoran masih rawan dan berpotensi terjadi longsor susulan.
Kendati demikian, jalur tersebut sudah nampak bisa dilalui oleh masyarakat meskipun dengan pejalan kaki. Akan tetapi, perlu upaya pembersihan dengan air supaya tanah yang masih ada di jalan dapat dibersihkan dan dilalui oleh kendaraan bermotor.
Upaya pembersihan terus dilakukan untuk mengembalikan akses transportasi warga sepenuhnya. Namun, dengan risiko longsor lanjutan yang masih mengancam, warga diminta tetap waspada dan berhati-hati.
Pemerintah desa bersama BPBD juga akan memantau perkembangan situasi untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari cuaca ekstrem yang terus berlangsung.