SUARA TRENGGALEK – Weton Rabu Kliwon pada 15 Oktober 2025 menjadi perhatian bagi masyarakat Jawa yang masih memegang teguh tradisi leluhur. Berdasarkan kalender Jawa, hari ini bertepatan dengan 22 Bakda Mulud 1959 atau 23 Rabiul Akhir 1447 Hijriah.
Dalam kepercayaan Jawa, weton ini disebut “lakuning srengenge” atau laku seperti matahari melambangkan pribadi yang bersinar, penuh energi, dan memberi pengaruh positif bagi lingkungan.
Menurut perhitungan Primbon Jawa, Rabu bernilai neptu 7 dan Kliwon juga bernilai 7, sehingga total neptunya 14. Nilai ini tergolong sedang, mencerminkan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan.
Watak Weton
Hari Rabu dikenal membawa keceriaan dan tanggung jawab, sementara pasaran Kliwon identik dengan energi spiritual dan intuisi tinggi.
Kombinasi keduanya menghasilkan karakter yang dinamis: bijak, penuh inspirasi, namun tetap perlu berhati-hati agar tidak terlalu percaya diri.
Weton Rabu Kliwon juga kerap dijadikan acuan menentukan hari baik untuk kegiatan spiritual atau acara keluarga. Namun, Primbon Jawa menyarankan agar berhati-hati dalam urusan bisnis atau negosiasi, karena pemilik weton ini cenderung mudah terpengaruh oleh janji manis.
Dalam “Kitab Primbon Jawa Serbaguna” karya R. Gunasasmita, pemilik weton Rabu Kliwon digambarkan memiliki watak seperti matahari hangat, cerdas, dan mampu menerangi sekitarnya.
Karakter Weton
Mereka dikenal berwawasan luas, pandai berkomunikasi, dan memiliki kepekaan spiritual tinggi. Sifat pemaaf dan ramah membuat mereka mudah diterima dalam pergaulan, serta cocok berkarier di bidang seni, komunikasi, atau kepemimpinan sosial.
Namun di sisi lain, mereka mudah terlena oleh pujian, sensitif terhadap situasi emosional, dan cenderung menyembunyikan perasaan. Energi Kliwon yang kuat dapat membuat mereka cepat lelah secara batin bila tidak menjaga keseimbangan diri.
Primbon menyarankan agar pemilik weton Rabu Kliwon rutin melakukan refleksi diri, seperti meditasi atau selamatan kecil setiap Kliwon, untuk menjaga ketenangan spiritual.
Weton Rabu Kliwon pada 15 Oktober 2025 menjadi pengingat akan pentingnya harmoni antara cahaya dan keteduhan. Seperti matahari yang bersinar memberi kehidupan, pemilik weton ini diharapkan bisa menebar manfaat tanpa kehilangan kendali atas diri sendiri.