SUARA TRENGGALEK – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Kabupaten Trenggalek menyampaikan imbauan kepada masyarakat mewaspadai munculnya berbagai penyakit.
Hal itu dikarenakan saat ini cuaca sedang memasuki peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Adanya peralihan tersebut dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
“Perubahan cuaca yang tidak menentu dapat memengaruhi kondisi kesehatan masyarakat,” ungkap Kepala Dinkesdalduk Trenggalek, Sunarto, Kamis (24/10/2024).
Sunarto juga menyampaikan selama musim kemarau, masyarakat harus lebih waspada terhadap dehidrasi akibat kekurangan cairan. Panas yang menyengat harus diimbangi dengan minum yang cukup.
“Orang dewasa disarankan mengonsumsi 1.500 hingga 2.000 cc air per hari,” ungkapnya.
Selain itu, kulit juga rentan kehilangan kelembaban, sehingga penggunaan pelembab kulit sangat dianjurkan. Saat menjelang musim hujan, beberapa penyakit menjadi lebih rawan menyerang.
Debu yang banyak bertebaran selama kemarau meningkatkan risiko gangguan saluran pernapasan.
“Penyakit kulit, seperti gatal-gatal akibat berkurangnya kelembaban kulit, dan kondisi lemas akibat kurang cairan juga perlu diwaspadai,” tambahnya.
Sedangkan jika memasuki musim hujan, anak-anak kerap bermain hujan-hujanan. Sunarto menyatakan bahwa hal ini aman selama anak tidak memiliki alergi atau penyakit sensitif.
“Namun, tetap harus diwaspadai dan anak-anak perlu segera dikeringkan dan dipakaikan pakaian yang hangat setelah bermain di hujan,” ujarnya.
Untuk mencegah penyakit saat peralihan musim, Sunarto menekankan pentingnya menjaga gaya hidup sehat. Prinsipnya adalah makan teratur dengan gizi seimbang, olahraga teratur, serta minum air putih sesuai anjuran.
“Masyarakat juga perlu mewaspadai penyakit yang disebabkan oleh vektor, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), yang kerap muncul saat hujan tidak teratur,” pintanya.