SUARA TRENGGALEK – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Trenggalek mencatat pertumbuhan positif ekonomi daerah ini mencapai 4,71 persen pada tahun 2024.
Meski menunjukkan tren positif, angka ini mengalami sedikit perlambatan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 4,92 persen.
Kepala BPS Trenggalek Mimik Nurjanti, menjelaskan bahwa sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi 1,26 persen.
“Industri pengolahan mencakup makanan minuman, meubel, furnitur, serta berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk produksi genteng,” ujar Mimik, Selasa (18/3/2025).
Berdasarkan distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sektor industri pengolahan berada di peringkat kedua dengan kontribusi 19,42 persen.
Mimik juga menerangkan dengan capaian ini, sektor industri pengolahan menjadi tulang punggung utama perekonomian Trenggalek pada 2024.
Mimik juga menyampaikan perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan, yang hanya tumbuh 0,07 persen.
Salah satu penyebabnya adalah penurunan produksi tanaman pangan akibat faktor cuaca. “Biasanya panen bisa tiga kali setahun, tetapi sekarang hanya sekali karena cuaca yang tidak menentu,” jelas Mimik.
Meskipun pertumbuhannya melambat, Mimik menerangkan pada sektor pertanian tetap menjadi kontributor utama PDRB dengan distribusi 24,86 persen.
“Karena distribusinya paling tinggi tetapi pertumbuhannya rendah, sektor pertanian menjadi faktor utama perlambatan ekonomi,” pungkasnya.
