WISATA

Novita Hardini Dorong Trenggalek Jadi Pusat Medical Tourism

×

Novita Hardini Dorong Trenggalek Jadi Pusat Medical Tourism

Sebarkan artikel ini
Novita Hardini Ketua PKK Trenggalek
Istimewa

SUARA TRENGGALEK – Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek, terus menggaungkan pentingnya pengembangan sektor pariwisata sebagai pilar utama perekonomian daerah.

Menggandeng Kementerian Pariwisata, Novita menegaskan bahwa kemajuan ekonomi tak harus didorong dengan eksploitasi sumber daya alam, melainkan bisa melalui pariwisata berkelanjutan.

Dalam kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Penyelenggara Kegiatan Berbasis Budaya yang digelar di Hotel Jaas Permai, Trenggalek, Kamis (10/4/2025), Novita menyampaikan contoh transformasi negara-negara Timur Tengah yang berhasil menggeser ketergantungan ekonomi dari sektor minyak ke sektor pariwisata.

“Timur Tengah spirit-nya adalah transisi dari minyak ke pariwisata. Kita juga harus dorong pariwisata tanpa merusak alam. Tidak semua yang berkaitan dengan tambang bisa memberi hasil maksimal. Lihat saja Dubai, mampu menyumbang lebih dari 12 persen PDB nasional dari sektor wisata,” ujarnya.

Trenggalek Miliki Potensi Wisata Religi dan Budaya

Novita juga menyoroti pentingnya mengemas potensi wisata lokal dengan narasi yang kuat. Ia mendorong munculnya wisata religi di Trenggalek sebagaimana wisata spiritual di Mekkah dan Madinah.

“Di Trenggalek juga ada wisata religi. Ini harus dikemas dan dipaketkan, lalu dijual melalui kerja sama dengan asosiasi-asosiasi travel agen,” jelasnya.

Ia menuturkan bahwa dirinya sudah menjembatani pertemuan antara Bupati Trenggalek dan Asosiasi Travel Agen Indonesia untuk membuat listing paket wisata daerah. Harapannya, wisatawan domestik yang biasanya ke luar negeri bisa memilih Trenggalek sebagai tujuan.

Trenggalek Siap Kembangkan Medical Tourism

Selain pariwisata budaya dan religi, Novita juga memproyeksikan Trenggalek sebagai destinasi medical tourism atau wisata kesehatan. Ia mencontohkan Malaysia yang telah berhasil memadukan layanan kesehatan dengan industri pariwisata.

“Malaysia bisa menyediakan paket wisata bagi pasien yang berobat. Trenggalek juga harus siap ke arah itu. Saya sudah menjalin komunikasi dengan beberapa dokter besar untuk berinvestasi membuka klinik utama di Trenggalek,” ungkapnya.

Menurutnya, kebutuhan layanan kesehatan di Trenggalek sangat tinggi. Ia menyebut, RSUD Trenggalek di bidang jantung menerima hingga 200 pasien per hari dan kerap kewalahan.

Dengan kehadiran klinik-klinik utama dan dokter berkualitas, Novita berharap warga Trenggalek tidak perlu lagi berobat ke kota lain seperti Tulungagung, Kediri, atau Surabaya.

“Saya punya cita-cita Trenggalek menjadi kota dengan kemampuan medical tourism. Ini demi kemudahan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.