SUARA TRENGGALEK — Pelajar di Kabupaten Trenggalek menjadi kelompok terbanyak yang terkena tilang dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025. Polres Trenggalek mencatat sebanyak 375 pelajar terjaring razia, terutama karena berkendara di bawah umur dan tidak menggunakan helm, Selasa (25/02/2025).
Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Agus Prayitno, mengungkapkan jumlah pelanggar lalu lintas meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Pada 2024, terdapat 85 pelanggar yang ditindak tegas, sementara tahun 2025 melonjak menjadi 584 pelanggar.
“Pelanggaran masih didominasi kalangan pelajar/mahasiswa sebanyak 375 kasus, diikuti profesi karyawan/swasta 195 kasus, dan pengemudi atau sopir sebanyak 14 kasus,” jelas Agus.
Edukasi terhadap pelajar tentang lalu lintas
Jenis Pelanggaran yang Dominan
Pelanggaran tertinggi berasal dari pengendara di bawah umur sebanyak 377 kasus. Selain itu, terdapat 182 kasus tidak menggunakan helm, 17 kasus melebihi batas muatan, 7 kasus tidak memakai sabuk pengaman, dan 1 kasus kendaraan tidak sesuai spesifikasi teknis.
“Tingginya angka pelanggaran dari kalangan pelajar harus menjadi perhatian semua pihak, baik orang tua, lembaga pendidikan, maupun pemerintah. Kesadaran tertib lalu lintas harus ditanamkan sejak usia dini untuk mengurangi risiko kecelakaan,” tegas Agus.
Para pelajar saat mendapatkan edukasi tertib lalu lintas.
Penurunan Angka Kecelakaan
Meskipun pelanggaran meningkat, angka kecelakaan justru menurun drastis. Pada Operasi Keselamatan Semeru 2024, tercatat 19 kecelakaan dengan 30 korban luka ringan. Sementara pada 2025, jumlah kecelakaan turun menjadi 7 kasus dengan 12 korban luka ringan.
“Korban kecelakaan didominasi usia pelajar/mahasiswa sebanyak 6 orang, dan karyawan/swasta sebanyak 3 orang,” tandas Agus.
