PERISTIWA

Pembebasan Lahan Proyek Bendungan Bagong Trenggalek Capai 95 Persen, Dikejar Rampung Akhir Tahun

×

Pembebasan Lahan Proyek Bendungan Bagong Trenggalek Capai 95 Persen, Dikejar Rampung Akhir Tahun

Sebarkan artikel ini
Trenggalek
Bendungan Bagong Trenggalek terlihat dari atas.

SUARA TRENGGALEK – Progres pembebasan lahan untuk pembangunan Bendungan Bagong, Trenggalek di dua desa yakni Desa Sengon bidang dan Sumurup bidang telah memasuki tahap akhir menjelang pergantian tahun.

Saat ini lahan yang telah dibebaskan mencapai 95,05 persen dari target dan masih menyisakan 4,95 persen atau 124 bidang lahan yang diperkirakan selesai pada akhir tahun 2025.

“Capaian pembebasan lahan saat ini sudah 95,05 persen, sisa 4,95 persen atau sekitar 124 bidang yang masih dalam proses,” tutur Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Bendungan Bagong, Denny Bayu Prawesto, Jumat (5/12/2025).

Denny juga menjelaskan, jika dari 124 bidang tersebut, terdapat 42 bidang yang masih berada pada tahap awal, beberapa masih proses appraisal hingga proses di Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan sedang memasuki tahap pengumuman danom

Ia menargetkan 42 bidang itu selesai akhir Desember 2025. Bidang-bidang tersebut masih mentah karena baru memasuki pengumuman danom dan appraisalnya belum keluar untuk kami usulkan.

“Masih proses pengumuman danom, belum keluar hasil appraisal yang siap di musyawarahkan, 42 bidang ini kami targetkan selesai akhir Desember,” ujarnya.

Progres Bendungan Trenggalek

Menurutnya, bidang paling banyak berada di Desa Sengon sebanyak 25 bidang, disusul Desa Sumurup sebanyak 17 bidang. Seluruh bidang ditargetkan dapat memasuki musyawarah ganti rugi pada akhir Desember 2025.

Denny memastikan seluruh progres 95,05 persen yang telah diselesaikan sebelumnya sudah dibayar lunas kepada warga.

Ia juga menyebut seluruh warga bersikap kooperatif dan ikhlas melepas lahannya untuk pembangunan infrastruktur strategis tersebut.

“Yang 95,05 persen itu sudah terbayar semua. Warga juga sudah betul-betul ikhlas merelakan tanahnya,” katanya.

Masih menurut Denny, sisa 4,95 persen lahan yang belum selesai diperkirakan akan dibayar secara bertahap, sebagian pada akhir Desember 2025 dan sisanya kemungkinan bergeser ke awal tahun berikutnya.

“Ada sekitar 30 bidang yang sudah masuk LMAN. Mudah-mudahan bisa segera keluar. Kalau pun lewat tahun, target kami Januari-Februari 2026 sudah terbayar semua,” jelasnya.

Area yang Masih Dibebaskan

Denny menerangkan bahwa sisa lahan yang sedang diproses merupakan bagian dari area kuari dan genangan, yang memang dijadwalkan untuk dibebaskan pada tahap akhir sesuai kebutuhan konstruksi bendungan.

“Kami bekerja berdasarkan kebutuhan konstruksi. Setelah aliran sungai dialihkan, disposal dan akses diselesaikan, sekarang masuk tahap akhir untuk area kuari dan genangan,” ungkapnya.

Ia mengakui bahwa progress pembebasan lahan sedikit meleset dari target awal yang direncanakan rampung pada semester I 2025. Beberapa faktor penyebabnya antara lain efisiensi internal, perputaran struktur organisasi P2T, serta penyesuaian aturan baru.

Lahan Kas Desa dan Wakaf

Denny juga telah memastikan untuk proses pembebasan lahan yang berstatus tanah kas desa dan tanah wakaf juga sudah berjalan.

Untuk tanah kas desa, dijelaskannya sebanyak 11 bidang akan dibayarkan dalam bentuk uang sesuai Permendagri Tahun 2024. Berkas saat ini sedang dalam proses perbaikan di PMD Provinsi Jawa Timur.

“Insyaallah minggu ini kami sudah koordinasi dengan PMD Trenggalek dan minggu depan bisa kami kirim kembali ke PMD Provinsi,” jelasnya.

Sementara untuk tanah wakaf, sebanyak 2 bidang tidak dapat diganti dengan uang melainkan harus disediakan tanah pengganti, yang lokasi penggantinya kini sudah disepakati.

“Alhamdulillah sudah ketemu dan sudah dirapatkan. Semua pihak setuju dengan lokasi calon tanah penggantinya,” tutur Denny.