SUARA TRENGGALEK – Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomindag) Kabupaten Trenggalek menegaskan jika harga beras dan cabai stabil.
Berdasarkan keterangan dari Diskomidag Trenggalek, indeks perkembangan harga (IPH) beras saat ini di Bumi Menak Sopal memang mengalami kenaikan.
“IPH di Trenggalek untuk komoditas beras itu terjadi karena ada kenaikan,” jelas Kepala Diskomidag Trenggalek, Saniran.
Menurutnya, meskipun demikian, sebenarnya harga beras pada bulan Oktober di Trenggalek sudah mengalami penurunan.
IPH itu dihitung bukan karena harganya yang tinggi, tetapi perbandingan antara rata-rata bulan yang lalu dibanding pada minggu yang bersangkutan.
“Kebetulan di bulan yang lalu itu harganya rendah-rendah dan di minggu pertama bulan Oktober itu ada kenaikan,” paparnya saat dikonfirmasi oleh Radar Trenggalek.
Saniran juga menyampaikan bahwa harga beras medium di Trenggalek saat ini turun Rp 2.000 dibandingkan dengan September lalu.
“Saat ini harganya sudah di angka Rp 11.500. Jadi harga eceran tertinggi (HET) sama seperti di Bulog,” terangnya.
Sementara itu, ia juga menjelaskan bahwa pasokan beras yang dimiliki Trenggalek masih dalam taraf aman atau mencukupi.
“Stoknya cukup aman dan sudah kami pastikan pada awal bulan kemarin (Oktober, Red). Kami sudah mendatangi Bulog bersama Sekda,” ujarnya.
Di sisi lain, harga cabai yang biasanya melonjak ketika mendekati natal dan tahun baru (Nataru) saat ini dinilai masih terjangkau.
“Harga cabai memang fluktuatif berdasarkan jenisnya. Akan tetapi, harga di Trenggalek saat ini stabil dikisaran Rp 30.000,” tuturnya.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa di Trenggalek saat ini tidak sulit untuk mendapatkan cabai di pasaran. “Untuk cabai saat ini stoknya masih aman,” tandasnya.