BUDAYA

Julukan Trenggalek Kota Gaplek, Berikut Sejarah dan Maknanya

×

Julukan Trenggalek Kota Gaplek, Berikut Sejarah dan Maknanya

Sebarkan artikel ini
Pertumbuhan Ekonomi Trenggalek
Alun-Alun Kabupaten Trenggalek.

SUARA TRENGGALEK – Kabupaten Trenggalek dikenal sebagai wilayah dengan pesona alam yang memesona, mulai dari pantai berpasir putih hingga pegunungan hijau. Namun di balik keindahan itu, Trenggalek memiliki julukan khas yang melekat erat di benak masyarakat, yakni Kota Gaplek.

Julukan ini berasal dari tradisi masyarakat yang telah lama mengandalkan gaplek, yakni singkong yang dikeringkan, sebagai sumber pangan pokok. Kondisi tanah dan iklim di beberapa wilayah Trenggalek yang kurang optimal untuk padi menjadikan singkong sebagai alternatif utama sejak masa lampau.

Wilayah yang ada di pesisir selatan jawa timur itu memiliki pangan pokok yakni Gaplek yang bisa disimpan lama dan tahan dalam kondisi paceklik, karena itu dulunya sangat penting bagi warga.

Dalam kehidupan sosial, proses pembuatan gaplek kerap dikerjakan bersama antar anggota keluarga maupun tetangga. Aktivitas itu bukan hanya soal produksi pangan, tetapi juga mempererat tali kebersamaan antarwarga.

Secara ekonomi, gaplek juga menjadi andalan saat masa sulit. Dari bahan ini, masyarakat mampu mengolah berbagai hidangan tradisional seperti nasi gaplek, tiwul, hingga camilan lokal yang kini mulai dikenalkan ke pasar wisata.

Julukan “Kota Gaplek” pun melekat dari generasi ke generasi sebagai identitas kultural Trenggalek. Hingga kini, meski pangan makin beragam, ingatan kolektif masyarakat tetap mengaitkan kota ini dengan gaplek.

Bahkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek bahkan mendorong kuliner berbasis singkong sebagai daya tarik wisata lokal. Langkah ini menjadi upaya mengangkat potensi warisan budaya sekaligus penggerak ekonomi kreatif daerah.

Sehingga Trenggalek dijuluki Kota Gaplek karena peran penting singkong kering dalam sejarah pangan dan budaya masyarakat.