BISNIS

Harga Cabai Rawit Melonjak, Warga Trenggalek Beralih ke Cabai Kering Impor

×

Harga Cabai Rawit Melonjak, Warga Trenggalek Beralih ke Cabai Kering Impor

Sebarkan artikel ini
Harga cabai di Trenggalek melonjak
Pedagang pasar basah Trenggalek saat menunggu pembeli, dengan stok cabai impor kering di warungnya.

SUARA TRENGGALEK – Menjelang bulan Ramadan, harga cabai rawit di pasar tradisional Trenggalek meroket tajam akibat gagal panen yang disebabkan cuaca ekstrem. Lonjakan harga ini memaksa warga beralih ke cabai kering impor yang lebih stabil.

Siti Fatimah, pedagang di pasar basah Trenggalek, mengungkapkan bahwa harga cabai rawit saat ini mencapai Rp 74 ribu per kilogram, bahkan sempat menyentuh Rp 88 ribu dua hari sebelumnya.

“Sebaliknya, cabai kering impor dijual lebih stabil di angka Rp 65 ribu per kilogram,” ungkapnya, Sabtu (1/3/202).

Ia juga mengatakan, kenaikan harga cabai rawit sudah berlangsung selama dua pekan terakhir. Padahal, harga normalnya biasanya berkisar dibawah angka Rp50 ribuan per kilogram.

Bahkan selain cabai rawit, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan harga, meskipun tidak setinggi cabai. Harga bawang merah saat ini mencapai Rp34 ribu per kilogram, sementara bawang putih berada di angka Rp40 ribu per kilogram.

“Harga telur juga sempat naik ke Rp 29 ribu per kilogram, tapi sekarang turun jadi Rp 28 ribu. Biasanya harga normalnya di Rp 24 ribu,” imbuhnya.

Siti mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai rawit tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena biasanya menjelang puasa memang naik, tapi tidak setinggi ini.

“Tahun lalu hanya naik di harga Rp 60 ribu per kilogram, berbeda dengan tahun ini yang hampir tembus Rp 90 ribu,” imbuhnya.

Menurur pedagang ramah itu, kenaikan harga ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Pembeli yang biasanya membeli satu kilogram cabai rawit kini terpaksa mengurangi jumlah pembelian mereka.

“Biasanya para pembeli yang datang, beli satu kilogram, sekarang hanya beli 1,4 ons saja,” ungkap Siti.

Sementara itu, menurut Siti permintaan cabai kering impor meningkat tajam. Jika sebelumnya hanya terjual sekitar lima kilogram per hari, kini bisa mencapai 10 kilogram atau lebih.

Dengan kenaikan harga ini, Siti selaku pedagang serta masyarakat berharap pemerintah dapat mengambil langkah untuk menstabilkan harga bahan pokok menjelang Ramadan, sehingga daya beli tetap terjaga dan kebutuhan rumah tangga tetap terpenuhi.