SUARA TRENGGALEK – Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Sukarodin menyatakan pihaknya terbuka terhadap aspirasi yang disampaikan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek, dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan Kantor DPRD, Senin (5/5/2025).
Menurutnya, penyampaian aspirasi semacam ini sudah sering diterima DPRD. “Teman-teman GMNI sudah sering saya terima. Jadi, ini bagian dari langganan. Ya, saya kira ini bagus, tidak ada masalah bagi kami,” ujar Sukarudin usai menerima perwakilan mahasiswa.
Dalam aksi tersebut, GMNI menyuarakan lima isu utama seputar dunia pendidikan, yaitu korupsi pendidikan, mahalnya biaya pendidikan, politisasi pendidikan, menurunnya kualitas pendidikan, serta kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
“Ada berapa yang disampaikan nanti akan kita tindak lanjuti,” kata Sukarodin, Senin (5/5/2025)
Ia menjelaskan bahwa tidak semua isu bisa diselesaikan oleh Pemkab Trenggalek karena sebagian masuk dalam kewenangan pemerintah pusat dan provinsi.
“Ada kewenangan yang nanti akan kami teruskan ke pusat, ada yang ke provinsi. Untuk kewenangan yang di Trenggalek tidak ada masalah, nanti akan kita selesaikan,” jelasnya.
Terkait kekerasan seksual, Sukarudin menyebut penanganannya sudah dilakukan oleh kepolisian. “Kaitannya dengan urusan kekerasan seksual, kali ini kan sudah ditangani oleh pihak Polri, jadi tidak ada masalah, sudah diselesaikan. Bagi yang salah dihukum sudah,” ujarnya.
Ia menambahkan, upaya pembinaan untuk mencegah kekerasan seksual juga akan dilakukan secara menyeluruh. “Pembinaan itu tentu komprehensif, tidak hanya ada di lembaga DPRD, tentu dari semua stakeholder yang ada,” tambahnya.
Menanggapi sorotan terhadap pengadaan buku yang disebut mahal, Sukarudin menegaskan tidak ada kewajiban bagi siswa untuk membelinya.
“Kaitannya dengan pengadaan buku juga pernah kami mendapat laporan, tidak ada kewajiban untuk beli buku itu. Dan itu sebenarnya bagi kami tidak ada masalah karena itu bagian dari mendidik,” paparnya.
“Yang perlu juga dibawai, tidak ada perintah beli buku dimaksud,” tutup Sukarudin.