SUARA TRENGGALEK – Persiapan pelaksanaan Pilkada Trenggalek 27 November 2034 mendatang telah dipastikan siap dan matang.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi usai menghadiri rapat koordinasi bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) gelar acara koordinasi bersama.
“Rapat ini dihadiri berbagai elemen penting, termasuk dari kepolisian, TNI, camat, serta kepala desa,” kata Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi, Jum’at (15/11/2024).
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini juga melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), serta seluruh kepala desa dan kelurahan.
Doding juga menjelaskan tujuan rapat tersebut untuk memastikan kesiapan semua pihak dalam menyambut Pilkada 27 November mendatang.
Dengan haraoan pelaksanaan Pilkada di Trenggalek dapat berlangsung dengan lancar dan aman. Mengingat hanya tinggal beberapa hari lagi, maka semua persiapan harus sudah matang.
“Netralitas aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, tak luput dari pembahasan pada rapat koordinasi lintas sektoral ini,” ungkapnya.
Jadi seluruh ASN, maupun TNI, Polri diimbau untuk berhati hati dan tetap menjaga netralitasnya. Sesuai laporan yang disampaikan kepolisian, Kodim, serta Pjs Bupati Trenggalek dalam rapat koordinasi, situasi keamanan dan kondusifitas wilayah dinilai siap.
Meski sejumlah daerah lain ada yang indikatornya merah, namun di Trenggalek masih hijau. Artinya kondusifitas di Trenggalek masih terjaga.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, kondisi Trenggalek Insya Allah aman dan pelaksanaannya nanti diharapkan berjalan baik. PR kita sekarang adalah meningkatkan partisipasi pemilih,” tambah Doding.
Pada Pilkada sebelumnya, tingkat partisipasi pemilih di Trenggalek mencapai 68 persen. Untuk Pilkada 2024 KPU Trenggalek menargetkan peningkatan hingga 75 persen.
Target ini menjadi tantangan tersendiri, mengingat dalam Pilkada Trenggalek kali ini hanya ada satu pasangan calon, yakni petahana Mochamad Nur Arifin dan Syah Natanegara, atau dikenal dengan pasangan Ipin-Syah.
“Pasangan Ipin-Syah memperoleh nomor urut 2 di surat suara, sedangkan nomor urut 1 adalah kotak kosong,” jelasnya.
Menurut Doding, dengan adanya calon tunggal, ada potensi rendahnya partisipasi pemilih. DIharapkan seluruh pihak dapat bekerja sama untuk menyosialisasikan pentingnya memilih pada Pilkada Tahun 2024 ini.
“Ini demi memastikan proses demokrasi berjalan maksimal,” ungkap Doding.
Selain Pilkada Trenggalek, Pilkada Jawa Timur juga akan menjadi ajang kompetisi antara tiga pasangan calon, yaitu Luluk-Lukman, Khofifah-Emil, dan Risma-Gus Hans.
“Meski berbeda tingkat, suksesnya Pilkada di Trenggalek turut mendukung kestabilan politik di Jawa Timur,” pungkas Doding.