KESEHATAN

Dinkes Trenggalek Temukan Kandungan Bakteri E Coli di Air Sumur Warga Prambon

×

Dinkes Trenggalek Temukan Kandungan Bakteri E Coli di Air Sumur Warga Prambon

Sebarkan artikel ini
Air Sumur Warga Prambon Trenggalek Keruh
Warga setempat saat menunjukkan kondisi air sumur warga Desa Prambon Trenggalek dengan kondisi keruh.

SUARA TRENGGALEK – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk KB) Kabupaten Trenggalek melakukan pemeriksaan terhadap fenomena air sumur keruh di Desa Prambon, Kecamatan Tugu.

Langkah cepat tersebut dilakukan dengan mengambil sampel dan menguji di laboratorium untuk memastikan kualitas air yang digunakan warga sehari-hari.

Kepala Dinkes Dalduk KB Trenggalek, Sunarto mengatakan tim dari Puskesmas Tugu telah mengambil sampel air di dua titik lokasi. Hasil uji laboratorium menunjukkan tingkat kekeruhan air sangat tinggi.

“Kita mengambil sampel di dua titik. Hasilnya yang paling menonjol adalah tingkat kekeruhannya bisa sampai 224, padahal standar maksimal di bawah 25,” kata Sunarto, Rabu (22/10/2025).

Dari dua sampel tersebut, satu sumur diketahui mengandung bakteri E-Coli, sementara satu lainnya dinyatakan bebas. Untuk parameter lain seperti suhu dan logam mangan, hasilnya masih dalam batas aman.

“Suhu 27 derajat Celcius, sedangkan logam mangan hasilnya nol, jadi sesuai standar,” lanjutnya.

Meski begitu, Sunarto tidak merekomendasikan air tersebut dikonsumsi langsung karena tingkat kekeruhannya melebihi ambang batas.

“Kalau air itu berwarna, berarti ada sesuatu di dalamnya,” tegas Sunarto.

Ia menyarankan agar warga yang terpaksa menggunakan air tersebut untuk kebutuhan minum dan memasak, terlebih dahulu mengendapkan air, kemudian merebusnya sebelum digunakan.

“Jangan dituangkan, tapi ambil bagian atasnya sedikit demi sedikit,” ujarnya.

Sunarto menambahkan, indikator air bersih mencakup banyak parameter seperti kekeruhan, warna, bau, rasa, logam berat, pestisida, hingga kandungan bakteri.

Namun saat ini Dinkes Trenggalek baru mampu memeriksa empat komponen, yakni kekeruhan, suhu, E-Coli, dan mangan.

“Dengan adanya kejadian ini, fokus kami memastikan masyarakat mendapat akses air bersih. Kami juga akan memeriksa kondisi kesehatan warga serta mencari peluang agar pemeriksaan air bisa dilakukan secara lengkap,” pungkasnya.