SUARA TRENGGALEK – Tercatat 98 orang warga RT 21 RW 7 Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek mengalami keracunan makanan usai menghadiri acara pengajian pada, Rabu (09/10/2024).
Bahkan terdapat satu korban meninggal saat mendapat perawatan intensif di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek, karena mengalami penurunan kesadaran.
“Kejadian itu bermula saat 130 warga menghadiri acara hajatan pengajian rutin yang diselenggarakan di kampung,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Trenggalek, Rabu (16/10/2024).
Dilanjutkan Sunarto, kemudian pada Pukul 22.00 Wib, pihak panitia mengeluarkan snack dan nasi kotak untuk di hidangkan. Dalam snack yang dibagikan ada roti isi ayam, roti bolu, dan air mineral. Dalam nasi kotak berisi nasi, kering tempe, telur balado, mie.
“Makannya warga juga berbeda-beda. Ada yang dimakan malam hari, pagi tanpa dihangatkan dan pagi dihangatkan dulu. Tapi mayoritas bergejala warga yang makan malam,” terang Sunarto.
Gejala pasca makan menurut Sunarto, selama 3 sampai 13 jam. Kemudian diare, badan demam, muntah, dan pusing, dan nyeri perut mendadak dirasakan sebanyak 98 warga.
“Ada 8 korban dirawat RSUD Dr. Soedomo, satu meninggal kemudian 6 orang sudah pulang, dan 1 orang pemulihan,” tandasnya.
Dari hasil investigasi Dinas Kesehatan, ia mampu mengamankan sampel makanan kardus, namun tidak mendapat sampel snack. Sampel makanan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
“Kalau untuk kesimpulannya kami belum bisa, menunggu hasil BBLK. Kemungkinan prosesnya 2 sampai 3 minggu kedepan,” ujarnya.
Lebih rinci Sunarto menambahkan korban yang mengalami gejala yang sama pasca makan di hajatan itu dengan rentang umur dibawah 9 tahun sebanyak 4 orang. Kemudian 10 sampai 14 tahun 5 orang, 15-19 Tahun 4 orang.
“Kemudian 20 sampai 24 tahun 9 orang, kemudian 25 sampai 29 tahun 7 Orang. Kemudian mayoritas warga yang mengalami gejala yang sama diatas 30 tahun 69 Orang,” pungkasnya.