SUARA TRENGGALEK – Sejumlah petani di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur saat ini mulai memasuki masa panen padi, Senin (14/7/2025).
Salah satunya di area persawahan tepi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, telah tampak para petani mulai memanen tanaman yang telah menguning.
Namun, hasil panen kali ini tidak sebanyak musim sebelumnya. Seorang petani setempat, Ahmad Yani, menyebut penurunan hasil panen disebabkan oleh serangan hama wereng yang menyerang sejak usia tanaman tiga minggu.
Panen Padi Petani di Trenggalek

“Panenan kali ini banyak yang terserang wereng. Biasanya dapat 21-22 karung, namun kali ini cuma dapat 15 karung,” ujar Yani salah satu petani di Trenggalek saat ditanya awak media.
Menurutnya, hama mulai muncul saat curah hujan di wilayah Trenggalek tinggi. Selain wereng, sejumlah lahan sawah juga terserang hama lain seperti sundep dan potong leher.
Yani menambahkan, meski ketersediaan air melimpah, kondisi tersebut tidak selalu menguntungkan. Salah satunya menyebabkan pertumbuhan bulir padi tidak maksimal sehingga mengurangi berat hasil panen.
Warga Saat Memupuk Tanaman Padi

“Tapi enaknya, untuk di wilayah sini kita bisa menanam padi sepanjang tahun tanpa perlu pakai diesel untuk pengairan,” ujarnya.
Meski demikian, Yani mengaku masih menjadikan padi sebagai komoditas utama karena dinilai paling menguntungkan. Saat ini harga Gabah Kering Panen (GKP) disebutnya bisa mencapai Rp 7.000 per kilogram.
“Makanya meskipun saat ini ada hama, kita tetap menanam padi, apalagi ketersediaan air masih banyak dan hujan juga masih bisa turun lagi,” pungkasnya.