PERISTIWA

Pemanasan Global Diprediksi Lampaui 2°C Meski Emisi Turun Drastis

×

Pemanasan Global Diprediksi Lampaui 2°C Meski Emisi Turun Drastis

Sebarkan artikel ini
Pemanasan bumi
Istimewa

SUARA TRENGGALEK – Target global untuk membatasi pemanasan bumi hingga 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri diperkirakan gagal tercapai.

Hal itu terungkap dalam studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Geophysical Research Letters dan dilansir dari Sciencedaily.com, Selasa (27/5/2025).

Penelitian tersebut dipimpin oleh ilmuwan iklim dari Stanford Doerr School of Sustainability, Noah Diffenbaugh, bersama Elizabeth Barnes dari Colorado State University.

Studi menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk memprediksi peningkatan suhu global berdasarkan berbagai skenario dekarbonisasi.

“Kita sudah melihat dampak yang semakin ekstrem seperti gelombang panas dan hujan lebat. Studi ini menunjukkan bahwa bahkan dalam skenario terbaik, kita masih akan menghadapi kondisi iklim yang lebih parah dari sekarang,” kata Diffenbaugh.

Hasil penelitian menunjukkan kemungkinan 50 persen bahwa bumi akan mengalami pemanasan melebihi 2°C, bahkan jika emisi gas rumah kaca ditekan dan mencapai net-zero pada 2050-an.

Dalam skenario optimistis, suhu global bisa naik hingga 2,1°C, sedangkan dalam skenario pesimistis, suhu dapat mencapai 3°C jika emisi tidak segera ditekan.

Peneliti memperingatkan bahwa wilayah seperti Asia Selatan, Eropa Tengah, dan Afrika Sub-Sahara dapat mengalami anomali suhu hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun 2023.

Studi lanjutan yang diterbitkan di Environmental Research Letters juga memprediksi bahwa beberapa wilayah bisa melampaui ambang batas 3°C seawal tahun 2060 apabila emisi terus meningkat.

“Tanpa investasi yang seimbang antara dekarbonisasi dan adaptasi, masyarakat dan ekosistem akan sangat rentan terhadap kondisi iklim yang lebih ekstrem dari yang bisa mereka tangani,” ujar Diffenbaugh menekankan pentingnya adaptasi iklim sebagai langkah mitigasi jangka panjang.