SUARA TRENGGALEK – Dalam budaya Jawa, weton merupakan perpaduan antara hari kelahiran dan pasaran Jawa yang diyakini berpengaruh terhadap watak serta perjalanan hidup seseorang.
Berdasarkan kalender Jawa, Selasa Wage memiliki nilai neptu 7—hasil penjumlahan dari hari Selasa (3) dan pasaran Wage (4).
Neptu 7 termasuk kategori rendah dalam hitungan Primbon Jawa, yang sering dikaitkan dengan kehidupan yang penuh tantangan di awal, terutama dalam hal rezeki. Meski demikian, orang yang lahir pada weton ini dipercaya memiliki keteguhan dan kesabaran luar biasa.
Dalam Primbon Jawa, weton Selasa Wage digambarkan memiliki dua watak utama, yakni Lakuning Bumi dan Mantri Sinaroja.
Lakuning Bumi melambangkan kesederhanaan dan sifat rendah hati, sementara Mantri Sinaroja menggambarkan sosok pelindung dan pengayom yang setia.
“Weton ini biasanya mencerminkan pribadi yang tenang, patuh, dan mampu menjadi tumpuan keluarga meski tidak banyak bicara,” tertulis dalam Primbon Jawa klasik.
Sifat positif dari weton Selasa Wage antara lain sabar, amanah, setia, dan mudah memaafkan. Mereka dikenal suka menolong, gigih bekerja, serta memiliki jiwa sosial tinggi. Watak rendah hati dan bijaksana membuat mereka disukai di lingkungan kerja dan sosial.
Namun, weton ini juga memiliki sisi negatif. Pemilik weton Selasa Wage cenderung pendiam, sensitif, dan mudah cemburu. Mereka kerap berpikir kaku dan kurang berambisi, sehingga rezekinya datang perlahan.
Primbon menyarankan agar pemilik weton ini lebih terbuka, bergaul, dan terus belajar agar potensi baiknya berkembang maksimal.
Bagi bayi yang lahir pada 14 Oktober 2025, yang bertepatan dengan Selasa Wage, Primbon meramalkan jalan hidup penuh perjuangan di awal namun berbuah manis di masa dewasa. Kesetiaan dan ketabahan menjadi kunci keberhasilan.
Tradisi Jawa menilai, weton Selasa Wage mengajarkan arti ketenangan, kesabaran, dan kebahagiaan sederhana yang lahir dari hati yang tulus.