SUARA TRENGGALEK – Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Trenggalek.
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Pengelolaan Remitansi bagi Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI)”, Jumat (19/7/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Watulimo ini menjadi forum diskusi terbuka antara para purna PMI dan pemangku kepentingan.
Fokusnya adalah mendorong pengelolaan remitansi agar tidak hanya menjadi sumber konsumsi, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi modal sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek, Dr. Saeroni, menegaskan pentingnya pengelolaan remitansi secara produktif.
“Marilah kita gunakan kesempatan ini untuk berdiskusi, siapa tahu dari sini hadir inovasi lokal,” ujar Saeroni dalam sambutannya.
Ia juga mengingatkan bahwa hasil dari kerja keras di luar negeri sebaiknya tidak hanya terlihat dari sisi fisik seperti rumah bagus, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup dan ketahanan ekonomi keluarga.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan muncul kesadaran bersama bahwa remitansi merupakan peluang untuk memperkuat perekonomian lokal.
Pendidikan keuangan, pemberdayaan, dan inovasi daerah dinilai menjadi kunci agar dana remitansi dapat menciptakan usaha baru dan berdaya guna jangka panjang.
Watulimo sebagai salah satu kawasan dengan tingkat migrasi tinggi menjadi sasaran utama program ini. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah diharapkan dapat menghasilkan solusi nyata bagi para purna PMI di daerah.
