KESEHATAN

Trenggalek Minim Kasus Penyakit Leptospirosis, Warga Tetap Diajak Waspada

×

Trenggalek Minim Kasus Penyakit Leptospirosis, Warga Tetap Diajak Waspada

Sebarkan artikel ini
Penyakit Leptospirosis Trenggalek
Ilustrasi

SUARA TRENGGALEK – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengimbau masyarakat agar mewaspadai penyakit leptospirosis yang berpotensi meningkat saat musim pancaroba.

Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, dr. Sunarto, menyampaikan bahwa meski pada tahun 2024 belum ditemukan kasus leptospirosis, kewaspadaan tetap diperlukan.

“Tahun kemarin tidak ada laporan kasus leptospirosis, namun tahun 2023 terdapat tiga kasus, sementara pada 2022 juga tidak ditemukan kasus,” terangnya, Kamis (10/7/2025).

Menurut Sunarto gejala awal leptospirosis antara lain demam mendadak, lemas, mata merah, kekuningan pada kulit, sakit kepala, serta nyeri otot betis.

“Jika tidak segera ditangani, leptospirosis dapat menimbulkan komplikasi serius seperti sepsis, perdarahan saluran cerna, perdarahan pada paru-paru, meningitis, gagal hati, gagal ginjal, hingga keguguran pada ibu hamil,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa komplikasi tersebut dapat berujung pada kematian. “Risiko kematian meningkat jika penderita mengalami komplikasi berat,” ujarnya.

Lebih lanjut Sunarto menerangkan, leptospirosis merupakan infeksi bakteri Leptospira interrogans yang umumnya menular dari hewan ke manusia.

Penularan bisa terjadi melalui kontak langsung dengan urine atau darah hewan terinfeksi, air atau tanah yang terkontaminasi, serta konsumsi makanan atau minuman yang terpapar bakteri tersebut.

“Pekerja peternakan, pekerja tambang, atau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir juga memiliki risiko lebih tinggi,” jelasnya.

Diimbuhkannya, meski jarang, penyakit ini juga dapat menular antarmanusia melalui hubungan seksual atau air susu ibu (ASI). Untuk mencegah penularan, pihaknya mengimbau warga menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan dan sepatu boots saat membersihkan rumah atau selokan.

“Cuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas, dan segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala leptospirosis,” pungkasnya.