SUARA TRENGGALEK – Terminal Durenan di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, tampak terbengkalai sejak lama. Sejumlah bangunan, termasuk atap terminal, terlihat rusak parah dan nyaris roboh.
Sebagian besar ruko yang ada di area terminal pun kosong dan ditinggalkan penghuninya. Hanya beberapa unit yang masih beroperasi. Meski demikian, aktivitas kendaraan masih terlihat, baik untuk bongkar muat barang maupun sekadar transit.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Trenggalek, Budi Supriyanto, mengatakan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan rencana revitalisasi terminal tersebut.
“Rencananya oleh Bupati, Terminal Durenan itu akan dibuat Mal Pelayanan Publik (MPP),” ujar Budi, Jumat (4/7/2025).
Selain pembangunan MPP, Pemkab Trenggalek juga akan menambahkan area kuliner seperti pujasera dan rest area untuk menarik pengunjung.
“Nanti ada tempat kuliner seperti pujasera dan rest area. Kemudian ditambahkan saung di sawah bagian belakangnya,” jelasnya.
Rencana tersebut ditargetkan mulai direalisasikan pada awal tahun depan. “Informasinya direncanakan untuk launching di tahun baru,” imbuhnya.
Budi juga akan menambah fasilitas penunjang seperti MCK. “Kalau dari kami, direncanakan akan menambahkan MCK sekitar enam sampai tujuh unit,” ucap Budi.
Ia menambahkan, terakhir kali Terminal Durenan direnovasi pada tahun 2003. Untuk realisasi proyek ini, dibutuhkan dana sekitar Rp 300 juta, dan pihaknya telah menjajaki kerja sama dengan investor dari Bali.
Lebih lanjut, pengelolaan terminal pasca revitalisasi akan dibagi dua pihak. “Pengelola tetap dari desa untuk pujasera, sementara pihak Dishub mengelola lahan parkir,” pungkasnya.