PERISTIWA

Warga Ngadimulyo Iuran Perbaiki Jalan, Menanti 10 Tahun Tak Ada Perhatian

×

Warga Ngadimulyo Iuran Perbaiki Jalan, Menanti 10 Tahun Tak Ada Perhatian

Sebarkan artikel ini
Warga Ngadimulyo swadaya perbaiki jalan rusak
Warga saat gotong royong memperbaiki jalan rusak sepanjang 1,5 kilometer.

SUARA TRENGGALEK – Selama 10 tahun tak pernah tersentuh perbaikan, warga Dukuh Patuk, Dusun Tanjung, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Trenggalek secara swadaya memperbaiki jalan rusak sepanjang 1,5 kilometer.

Perbaikan jalan dengan melakukan pengecoran tersebut berasal dari dana hasil swadaya  RT 2, 3, dan 4 RW 01. Hingga akhirnya warga berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 10.450.000.

Warga saat melakukan perbaikan jalan rusak di Desa Ngadimulyo

Bergerak Karena Tak Pernah Ada Perbaikan

“Sudah 10 tahun jalan ini tidak pernah disentuh pemerintah. Kami sudah mengajukan permohonan berkali-kali, tapi tidak ada tindakan nyata. Akhirnya, kami memutuskan untuk bergerak sendiri,” ujar Karyanto, salah satu warga yang turut serta dalam aksi swadaya ini, Senin (10/3/2025).

Menurut Karyanto, dengan kondisi jalan yang rusak parah tersebut sangat menyulitkan mobilitas warga, terutama saat musim hujan. Tak jarang, warga menjadi korban kecelakaan akibat jalan yang berbatu dan licin.

Ia juga berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih terhadap infrastruktur di pelosok.

“Kami tidak menuntut banyak, hanya ingin infrastruktur dasar seperti jalan yang layak. Semoga setelah ini, pemerintah bisa lebih peka terhadap kebutuhan warga,” harap Karyanto.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi, Karyanti menyampaikan bahwa warga Ngadimulyo ingin membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk menciptakan perubahan positif.

Semangat Gotong Royong di Bulan Ramadan

Ditempat yang sama, Arga warga setempat juga menyampaikan meski sedang berpuasa, warga tetap antusias. Mereka bahu-membahu, mulai dari menyiapkan material, mencampur beton, hingga mengecor secara bergiliran.

Tak hanya kaum pria, para ibu-ibu juga turut berpartisipasi, menunjukkan bahwa semangat kebersamaan masih sangat kuat di wilayahnya.

“Meski sedang puasa, warga tetap antusias. Ini bukti bahwa kebersamaan dan kepedulian masih sangat kuat di antara kami. Kami berharap, dengan perbaikan ini semoga bisa bertahan lama dan memudahkan aktivitas warga,” kata Arga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *