BUDAYA

Ritual Tiban Trenggalek, Tradisi Tanding Cambuk untuk Memohon Hujan

×

Ritual Tiban Trenggalek, Tradisi Tanding Cambuk untuk Memohon Hujan

Sebarkan artikel ini
Tiban Trenggalek
Tradisi tiban di Trenggalek yang diyakini dapat memanggil hujan.

SUARA TRENGGALEKKabupaten Trenggalek memiliki warisan budaya unik bernama Ritual Tiban, yakni tradisi tanding cambuk yang diyakini dapat mendatangkan hujan. Meski tampak keras karena melibatkan adu fisik, ritual ini menyimpan makna sosial dan spiritual yang mendalam.

Tradisi Tiban biasanya digelar saat musim kemarau panjang, ketika sawah mulai retak dan petani menanti turunnya hujan. Dalam kepercayaan masyarakat, darah yang keluar dari cambukan dianggap sebagai persembahan kepada alam agar hujan turun membawa kesuburan.

Bagi warga, Tiban bukan sekadar tontonan atau uji nyali, melainkan doa bersama yang diwujudkan melalui simbol perlawanan fisik. Seusai adu cambuk, para peserta saling berpelukan sebagai tanda tidak ada dendam. Nilai kebersamaan inilah yang menjaga tradisi tersebut tetap bertahan lintas generasi.

Seiring perkembangan zaman, Ritual Tiban juga dijadikan agenda wisata budaya oleh pemerintah daerah. Meski dikemas dalam nuansa festival, esensi utamanya tetap sama, yakni doa agar hujan membawa berkah bagi pertanian dan kehidupan masyarakat.

Di tengah arus modernisasi, Tiban tetap hidup sebagai identitas budaya Trenggalek. Bagi masyarakat setempat, tradisi ini menjadi cara menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Selama keyakinan itu masih ada, Ritual Tiban diyakini akan terus dilestarikan sebagai warisan leluhur sekaligus jembatan spiritual masyarakat.