SUARA TRENGGALEK – Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Elektronik Sports Indonesia (ESI) Kabupaten Trenggalek Tahun 2025 mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten.
Kegiatan yang mengusung tema “Sinergi Pemuda Trenggalek Menuju E-Sports yang Unggul dan Berdaya Saing” cabor anyar di Trenggalek ini diharapkan mampu mendorong kemajuan esport di daerah.
Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, saat menghadiri undangan menyampaikan apresiasi atas regenerasi kepengurusan ESI.
Ia menilai, kehadiran ESI memiliki potensi besar untuk menumbuhkan prestasi pemuda sekaligus menjadi alternatif positif di tengah maraknya judi online (judol).
“Harapan kita ke depan semakin baik. Tadi juga disampaikan oleh Kepala Dinas yang mewakili Pak Bupati bahwa kita sudah ada peraih medali perunggu di tingkat provinsi,” ujar Doding, Senin (28/7/2025).
Doding melanjutkan bahwa esport merupakan olahraga yang relevan dengan zaman dan mampu mengarahkan minat generasi muda ke arah yang positif dan berprestasi.
“Kalau esport terus dikembangkan, perhatian pemuda bisa diarahkan ke hal positif. Ini olahraga masa kini, dan bisa jadi peluang besar jika ke depan bisa dikembangkan menjadi metaverse, menyambut teknologi yang semakin canggih,” lanjutnya.
Doding juga menyebutkan, antusiasme masyarakat terhadap esport cukup tinggi, bahkan hingga pelosok desa. Untuk itu, ia mendorong agar Pemerintah Daerah melalui KONI bisa lebih memperhatikan cabang olahraga ini.
“Saat ini memang belum masuk KONI, mudah-mudahan tahun depan bisa terakomodasi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Trenggalek, Agoes Setiono menyebut bahwa ESI masih tergolong baru namun telah menunjukkan prestasi.
“Walaupun pemerintah daerah masih minim kontribusi karena ini cabang olahraga baru, tetapi prestasinya sudah tampak. Ke depan, perhatian dari pemerintah akan kami upayakan lebih besar,” kata Agoes.
Ia juga menanggapi anggapan bahwa esport tidak produktif. Menurutnya, esport justru memiliki unsur edukatif karena membutuhkan kerja sama tim, sportivitas, ketelitian dan kecerdasan.
“Esport bukan sekadar game. Di situ ada kerja sama tim, sportivitas, dan pemanfaatan teknologi. Ini penting dan sisi positifnya harus diwadahi,” tegasnya.
Agoes juga menambahkan dalam dunia pendidikan telah mulai memperkenalkan esport di lingkungan sekolah, salah satunya melalui kompetisi antar SMP tahun lalu.
Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk dukungan terhadap inovasi dan kreativitas generasi muda sesuai perkembangan zaman.