SUARA TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersama Bakorwil Madiun menggelar operasi pasar murah di depan Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (17/11/2025).
Langkah tersebut sebagai upaya pengendalian inflasi dan stabilisasi harga kebutuhan pokok menjelang akhir tahun.
Sekretaris Daerah Trenggalek, Edy Soepriyanto, menyampaikan bahwa operasi pasar murah ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi Provinsi Jawa Timur 2025.
“Alhamdulillah hari ini bisa membersamai teman-teman. Ada beras, bawang putih, bawang merah, telur, cabai. Ini sembako utama bagi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Edy menjelaskan kegiatan ini menjadi langkah sinergi pemerintah daerah untuk menjaga inflasi tetap terkendali. Pemkab secara rutin memantau harga bahan pokok di pasar basah dan pasar subuh.
Jika ditemukan gejala kenaikan indeks perubahan harga (IPH), pemerintah bakal segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
“Setiap hari kita pantau harga. Kalau ada indikasi perubahan signifikan, kita cari solusi bersama. Alhamdulillah Trenggalek beberapa waktu terakhir tidak masuk kategori inflasi tinggi,” jelasnya.
Edy juga menuturkan jika operasi pasar murah ini diharapkan membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga di bawah standar pasar.
“Harapannya masyarakat bisa mendapatkan sembako dengan harga murah, tidak standar pasaran,” kata Edy.
Pasar Murah Trenggalek
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Trenggalek, Saniran menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan agenda Pemprov Jatim melalui Dinas Perdagangan dan Bakorwil Madiun bekerja sama dengan Pemkab Trenggalek.
“Hari ini operasi pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi dan menyesuaikan harga dengan HET. Ini bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur,” terangnya.
Ia memastikan harga bahan pokok di pasar Trenggalek relatif stabil. Kenaikan hanya terjadi pada bawang merah, sehingga operasi pasar murah digelar untuk menekan lonjakan tersebut.
Adapun kuota komoditas yang disediakan antara lain:
- Beras SPHP 1.200 kg
- Beras premium 100 kg
- Telur 150 kg
- Bawang merah 50 kg
- Bawang putih 50 kg
- Cabai 20 kg
- Tepung terigu 100 pak
- Gula 154 pak
- Minyak goreng 118 botol, terbagi dalam 200 paket.
Sasarannya adalah masyarakat umum, termasuk ASN, namun tetap mengutamakan warga yang membutuhkan. Setiap pembeli bebas memilih komoditas sesuai kebutuhan.
“Siapa saja yang datang dilayani. Kalau sudah habis ya selesai. Pembelian tidak dibatasi, tergantung kebutuhan masing-masing,” jelas Saniran.
Digelar di Beberapa Titik Lokasi
Operasi pasar murah akan berlangsung di sejumlah lokasi. Setelah digelar di pendopo, agenda berikutnya dijadwalkan di Kecamatan Dongko pada 20 November, Kecamatan Kampak pada 21 November dan akan kembali digelar di wilayah kecamatan lainnya.
Saniran menyebut antusiasme masyarakat sangat tinggi. “Alhamdulillah masyarakat antusias, antriannya terlihat panjang. Harga di sini jelas lebih murah karena sesuai HET dan penjual tidak mengambil profit,” pungkasnya.











