SUARA TRENGGALEK – Menyambut bulan suci Ramadhan 2026, umat Islam diimbau memahami panduan puasa sesuai sunnah agar ibadah yang dijalankan tidak hanya sah secara fikih, tetapi juga bernilai maksimal di sisi Allah SWT.
Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat.
Puasa Ramadhan adalah ibadah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah SWT.
Kewajiban tersebut ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183 yang menyebutkan bahwa puasa diwajibkan agar umat Islam menjadi pribadi yang bertakwa.
Syarat Wajib Puasa
Puasa Ramadhan wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang beragama Islam, telah baligh, berakal sehat, mampu berpuasa, serta tidak memiliki uzur syar’i seperti sakit berat atau sedang bepergian jauh. Apabila syarat ini terpenuhi, maka puasa menjadi kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.
Rukun dan Niat Puasa
Agar puasa sah, terdapat dua rukun utama yang harus dipenuhi, yakni niat dan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Niat puasa Ramadhan dilakukan pada malam hari sebelum fajar dan dihadirkan dalam hati karena Allah SWT.
Bacaan niat puasa Ramadhan:
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna lillāhi ta‘ālā.
Artinya:
“Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa Ramadhan karena Allah Ta’ala.”
Sahur dan Hal yang Membatalkan Puasa
Sahur merupakan sunnah yang sangat dianjurkan karena mengandung keberkahan, sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW.
Meski hanya dengan seteguk air, sahur tetap dianjurkan untuk dilakukan menjelang waktu subuh.
Sementara itu, beberapa hal yang dapat membatalkan puasa antara lain makan dan minum dengan sengaja, muntah disengaja, haid dan nifas, berhubungan suami istri di siang hari, serta hilang akal.
Pemahaman ini penting agar puasa dapat dijalankan dengan benar.
Amalan Sunnah dan Keringanan Puasa
Selama Ramadhan, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan sunnah seperti membaca Al-Qur’an, shalat tarawih, sedekah, memperbanyak doa, serta menjaga lisan dan perbuatan dari hal yang sia-sia.
Islam juga memberikan keringanan bagi orang sakit, musafir, ibu hamil atau menyusui, serta lansia yang tidak mampu berpuasa. Mereka diperbolehkan tidak berpuasa dengan kewajiban mengganti di hari lain atau membayar fidyah sesuai ketentuan syariat.
Hikmah Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan mengajarkan pengendalian diri, menumbuhkan empati kepada sesama, serta meningkatkan ketakwaan. Selain itu, Ramadhan menjadi momentum memperbaiki hubungan sosial melalui kepedulian dan berbagi kepada yang membutuhkan.
Sebagai pelengkap ibadah, umat Islam juga diajak meningkatkan kepedulian sosial dengan menunaikan zakat, infak, dan sedekah agar keberkahan Ramadhan dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.











