SUARA TRENGGALEK – Orang tua harus tau betapa pentingnya asupan gizi yang tepat bayi untuk menekan potensi terjadinya stunting.
Hal itu disampaikan Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, Sunarto yang mana mayoritas kasus stunting di Trenggalek terjadi pada anak-anak berusia enam bulan hingga satu tahun.
“Sementara untuk kasus stunting pada bayi yang baru lahir hanya mencapai 0,1 persen,” ungkapnya, Rabu (28/8/2024).
Sunarto juga menegaskan bahwa periode 1.000 hari pertama sejak kelahiran bayi merupakan masa yang sangat krusial bagi perkembangan otak.
“Jika penanganan anak baik dan terpenuhi kebutuhan gizinya, maka stunting dapat ditanggulangi,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan protein dalam makanan bayi menjadi sangat penting. Anak-anak membutuhkan sekitar 15 gram protein setiap hari untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Ia juga merekomendasikan agar kebutuhan ini dipenuhi melalui makanan yang kaya akan protein, seperti ikan dan telur.
“Kebutuhan proteinnya sebenarnya hanya sekitar 15 per hari. Sebenarnya kalau anak itu satu potong ikan ada 6 gram satu telur itu juga 6 gram, misalkan makan dua aja ikan satu sama telur satu sebenarnya sudah cukup,” paparnya.
Protein yang cukup membantu memastikan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang optimal pada bayi. Istilahnya 1.000 hari pertama kehidupan itu sampai anak usia 2 itu pembentukan penutupan dari ubun-ubun.
Kira-kira ya sekitar 2 tahun itu tempat perkembangan otak optimalnya. Jadi kalau bayi 2 tahun tidak ditangani dengan baik, untuk berikutnya ya tidak akan terlalu baik..
“Namun, tantangan yang sering dihadapi oleh orang tua adalah kesulitan dalam memberi makan anak yang terlihat tidak suka makan,” ungkapnya.
Sehingga, Sunarto menekankan bahwa sebenarnya tidak ada anak yang tidak suka makan, melainkan anak tersebut mungkin tidak menyukai olahan makanan yang diberikan.
Dalam artian, orang tua harus lebih kreatif dalam membuat menu masakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Hal ini berlaku untuk pemberian makanan berat ataupun pemberian makanan tambahan.
“Kreativitas dalam menyajikan makanan bergizi dapat membantu orang tua memastikan bahwa anak-anak mereka menerima nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat,” ucap Sunarto.
Biasanya anak tidak suka amis-amisan, padahal telur dan ikan bisa dibuat macam-macam seperti ikan crispy. Sering sekali orang tua itu menyerah padahal masih banyak variasi-kreasi mereka.
Sunarto juga mengingatkan pentingnya kesabaran dan ketekunan orang tua dalam menghadapi tantangan ini. Kondisi ini dikarena pemberian makanan yang tepat adalah salah satu kunci untuk mencegah stunting.
Dalam upaya lebih lanjut untuk menurunkan angka stunting, Dinkesdalduk KB Trenggalek terus mengadakan penyuluhan dan edukasi kepada para orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang bagi bayi dan balita.
“Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan angka stunting di Trenggalek dapat terus menurun, dan anak-anak di wilayah ini dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas,” pungkasnya.