SUARA TRENGGALEK – Dalam budaya Jawa, primbon menjadi pedoman hidup yang digunakan masyarakat untuk memahami berbagai aspek kehidupan, mulai dari jodoh, hari baik, hingga ramalan nasib.
Salah satu unsur penting dalam primbon adalah neptu dan weton, yang dipercaya menentukan kecocokan, keberuntungan, dan arah hidup seseorang berdasarkan hari kelahiran.
Pengertian Weton
Weton berasal dari kata Jawa wetu yang berarti kelahiran. Weton merupakan kombinasi hari kelahiran (Senin, Selasa, Rabu, dan seterusnya) dengan pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Kombinasi ini melahirkan weton unik bagi setiap orang, misalnya Senin Legi, Selasa Pon, atau Jumat Kliwon.
Dalam kepercayaan Jawa, weton mencerminkan karakter, nasib, dan potensi seseorang. Weton juga digunakan untuk menentukan hari baik maupun hari yang dianggap kurang baik bagi berbagai kegiatan, seperti pernikahan atau pindah rumah.
Pengertian Neptu
Neptu adalah nilai numerik yang melekat pada hari dan pasaran Jawa. Nilai ini kemudian dijumlahkan untuk menentukan neptu weton, yang menjadi dasar perhitungan dalam ramalan primbon.
Nilai Neptu Hari:
Minggu: 5
Senin: 4
Selasa: 3
Rabu: 7
Kamis: 8
Jumat: 6
Sabtu: 9
Nilai Neptu Pasaran:
Legi: 5
Pahing: 9
Pon: 7
Wage: 4
Kliwon: 8
Contoh: Seseorang lahir pada Rabu Kliwon, maka neptunya dihitung 7 (Rabu) + 8 (Kliwon) = 15.
Peran Neptu dan Weton
- Kecocokan Jodoh
Neptu weton pasangan calon pengantin dijumlahkan dan dianalisis menggunakan metode petungan. Hasilnya akan menunjukkan apakah hubungan tersebut diprediksi harmonis, sejahtera, atau menghadapi tantangan. - Menentukan Hari Baik
Neptu digunakan untuk memilih waktu terbaik bagi acara penting, seperti pernikahan, khitanan, hingga pembangunan rumah. - Ramalan Sifat dan Nasib
Setiap weton diyakini memiliki karakteristik. Misalnya, Senin Legi (neptu 9) dianggap penyabar dan lembut, sedangkan Selasa Kliwon (neptu 11) dikenal berani namun keras kepala. - Tradisi Selamatan
Weton menjadi acuan pelaksanaan wetonan, yakni peringatan kelahiran yang diadakan setiap 35 hari. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk syukur dan doa untuk keselamatan.
Makna Filosofis Primbon
Lebih dari sekadar ramalan, neptu dan weton mencerminkan kearifan lokal masyarakat Jawa tentang keseimbangan hidup. Tradisi ini mengajarkan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan, serta mendorong seseorang lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Relevansi di Era Modern
Meski sebagian masyarakat menganggapnya tradisi kuno, primbon masih dijadikan pedoman oleh banyak orang, terutama di pedesaan. Weton tetap dipandang sebagai identitas budaya Jawa yang bernilai dan diwariskan turun-temurun.
Neptu dan weton adalah bagian penting dari primbon Jawa yang digunakan untuk membaca jodoh, menentukan hari baik, hingga memahami karakter seseorang. Meskipun diperdebatkan relevansinya di zaman modern, tradisi ini tetap lestari sebagai warisan budaya yang sarat makna.









