SUARA TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek memastikan keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tidak akan menimbulkan tumpang tindih peran dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Trenggalek, Agus Dwi Karyanto menegaskan bahwa koperasi merah putih justru akan memperkuat peran BUMDes dalam meningkatkan perekonomian desa.
“Kita lihat potensi masing-masing desa, masing-masing BUMDes punya rencana bisnis, punya penilaian kelayakan bisnis, begitu juga Kopdes. Jadi mereka sebagai mitra,” ujar Agus, Kamis (31/7/2025).
Menurutnya, koperasi merah putih dan BUMDes akan saling melengkapi agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara optimal.
Pemkab Trenggalek pun memberikan pendampingan langsung dalam proses pembentukan koperasi tersebut, termasuk menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta rencana usaha.
“Sebagai mitra usaha di desa, dua-duanya kita harapkan sama-sama jalan sehingga dua lembaga ini bisa mendorong ekonomi di desa,” lanjut Agus.
Hingga saat ini, sebanyak 157 koperasi merah putih di seluruh desa dan kelurahan di Trenggalek telah rampung pengesahan badan hukumnya.
Agus kini fokus pada pemetaan potensi desa, serta mendampingi koperasi saat mengajukan pinjaman permodalan ke Himpunan Bank Negara (Himbara).
“Kita dampingi, termasuk pendampingan ketika mengajukan pinjaman modal ke Himbara,” ujarnya.
Selain itu, Agus juga menyiapkan pembinaan berjenjang bagi para pengurus koperasi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut.
“Koperasi merah putih ini merupakan salah satu program prioritas nasional dan indikator penilaian kinerja pemerintah daerah. Kita kawal bersama sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat,” pungkas Agus.
