PERISTIWA

Kecelakaan di Trenggalek Menurun, Korban Meninggal Malah Meningkatkan

×

Kecelakaan di Trenggalek Menurun, Korban Meninggal Malah Meningkatkan

Sebarkan artikel ini
Petugas saat menunjukkan barang bukti tindak pidana kejahatan pada konferensi pers kemarin.

SUARA TRENGGALEK – Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Tenggalek sepanjang tahun 2024 mencapai 591 kejadian.

Angka tersebut terhitung menurun dibandingkan kejadian kecelakaan lalu lintas di tahun 2023 sebanyak 624 kejadian.

Catatan angka kecelakaan lalu lintas itu disampaikan Wakapolres Trenggalek Kompol Herlinarto dalam konferensi pers bersama awak media, Senin (30/12/2024).

Kejadian Kecelakaan Tahun 2023 dan 2024

Dalam laporanya, diungkapkan Kompol Herli bahwa jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas selama tahun 2024 mencapai 591 kejadian, dengan korban meninggal dunia sebanyak 59 orang.

Sedangkan luka berat 0 orang, luka ringan 787 orang dengan kerugian material kurang lebih Rp. Rp. 113.275.000.

Untuk jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas selama tahun 2023 mencapai 624 kejadian, dengan korban meninggal dunia sebanyak 48 orang, luka berat 0 orang, luka ringan 826 orang dengan kerugian material kurang lebih Rp. 124.000.400.

“Trend perbandingan kecelakaan mengalami penurunan 5,9 persen, namun korban meninggal dunia mengalami peningkatan 22,9 persen, luka berat nihil dan luka ringan turun 8,7 persen,” ungkapnya.

Status Profesi Korban Kecelakaan

Kompol Herli juga menerangkan sesuai data yang masuk status profesi mahasiswa atau pelajar masih mendominasi di dua tahun terkait yakni tahun 2023 dan 2024.

Pada tahun 2023, kecelakaan yang di alami mahasiswa atau pelajar sebanyak 259 kejadian, disusul karyawan atau swasta 153 kejadian, PNS 29 kejadian dan pengemudi 1 kejadian kecelakaan.

Untuk tahun 2024, ada 255 kejadian kecelakaan mahasiswa atau pelajar, 170 kejadian dialami karyawan atau swasta, 30 kecelakaan dialami buruh dan petani 27 kejadian.

“Data tersebut merupakan empat besar profesi yang mendominasi kecelakaan lalu lintas,” jelasnya.

Usia Korban Kecelakaan Lalu Lintas

Kompol Herli menerangkan jika pada tahun 2023 angka kecelakaan tertinggi pada usia 22 sampai 33 tahun sebanyak 177 orang, disusul usia 16 – 21 tahun ada 153 orang kecelakaan, selanjutnya usia 51-59 ada 148 korban dan usia 41 – 50 ada 108 korban.

Sedangkan pada tahun 2024, korban kecelakaan didominasi pada usia 16 – 21 tahun sebanyak 164 orang, selanjutnya usia 51 – 59 ada 153 mengalami kecelakaan, disusul usia 22 – 30 terdapat 137 korban dan usia 16 tahun ke bawah ada 106 korban kecelakaan.

“Sehingga berdasarkan laporan masuk, pada tahun 2024 usia 16 sampai 21 tahun mendominasi korban kecelakaan,” ucap Herli.

Jenis Kendaraan Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas

Selanjutnya Herli menjelaskan jenis kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas, dimana jenis kendaraan roda dua atau sepeda motor pada dua tahun terakhir yakni 2023 dan 2024 mendominasi angka kecelakaan lalu lintas.

Secara rinci disampaikan Herli, pada tahun 2023 tertinggi dialami oleh sepeda motor sebanyak 881 kendaraan, selanjutnya bus ada 33 kendaraan, disusul mobil barang ada 75 kendaraan dan mobil penumpang ada 26 kendaraan.

Pada tahun 2024 juga demikian, sepeda motor mendominasi angka kecelakaan sebanyak 909 kendaraan, disusul mobil barang sebanyak 47 kendaraan, bus 32 kendaraan dan mobil penumpang ada 22 kendaraan.

“Dominasi kecelakaan lalu lintas dengan jenis kendaraan sepeda motor masih sangat tinggi,” jelasnya.

Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas

Ada beberapa faktor disampaikan Kompol Herli yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan, seperti faktor alam, faktor jalan, faktor kendaraan dan faktor pengemudi.

Berdasarkan data yang disampaikan, pada tahun 2023 kecelakaan akibat faktor alam ada 23 kejadian, faktor jalan 13 kejadian, faktor kendaraan 3 kejadian dan yang paling tinggi faktor pengemudi ada 645 kejadian.

Sedangkan di tahun 2024, kecelakaan karena faktor alam ada 22 kejadian, faktor jalan 6 kejadian, faktor kendaraan 5 kejadian dan tertinggi akibat faktor pengemudi terdapat 571 kejadian.

“Dari data tersebut penyebab kecelakaan akibat faktor pengemudi tercatat tinggi, terdapat berbagai faktor mulai pengemudi mengantuk hingga tidak paham medan jalan,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *