PERISTIWA

Kankemenhaj Trenggalek Siapkan Kuota Haji Cadangan 217 Jemaah

×

Kankemenhaj Trenggalek Siapkan Kuota Haji Cadangan 217 Jemaah

Sebarkan artikel ini
Trenggalek
Calon jemaah haji saat menyelesaikan proses administrasi di kantor kementerian haji Trenggalek.

SUARA TRENGGALEK – Kantor Kementerian Haji (Kankemenhaj) Kabupaten Trenggalek menyiapkan sebanyak 217 jemaah haji cadangan untuk mengantisipasi jemaah reguler yang tidak melunasi biaya haji tahun 2026.

Kepala Kankemenhaj Trenggalek, Subkan Hamzah mengatakan proses penyiapan jemaah cadangan belum dimulai sepenuhnya.

Dalam waktu dekat, data jemaah cadangan akan dikirim ke Dinas Kesehatan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan (rikes) istitha’ah.

“Cadangan insyaallah kita kirim datanya ke Dinkes untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Harapannya, jika ada jemaah reguler yang tidak melunasi, maka jemaah cadangan bisa menggantikan,” kata Subkan, Jumat (26/12/2025).

Menurut Subkan, jemaah cadangan harus siap dalam segala kemungkinan. Mulai dari siap berangkat, siap tidak berangkat, hingga siap diberangkatkan kapan pun sesuai kebutuhan kuota.

Terkait pelunasan biaya haji, Subkan mengungkapkan hingga saat ini progres pelunasan di Kabupaten Trenggalek masih sekitar 50 persen. Dari 271 jemaah yang telah dinyatakan istitha’ah, sebanyak 205 jemaah sudah melunasi biaya haji.

“Sampai kemarin yang sudah melunasi 205 jemaah. Dari total kuota Trenggalek 491 jemaah, masih sekitar separuh yang belum melunasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, batas akhir pelunasan tahap pertama dijadwalkan hingga Selasa mendatang. Namun, jemaah yang belum melunasi masih memiliki kesempatan pada tahap kedua, yang berlangsung pada 2–9 Januari 2026.

“Hanya saja, di tahap kedua sudah tidak bisa mengajukan pendampingan atau penggabungan,” jelasnya.

Subkan menyebutkan, kendala utama pelunasan saat ini berkaitan dengan istitha’ah kesehatan. Pemeriksaan kesehatan jemaah kini diperketat sesuai kebijakan Kementerian Agama untuk memastikan kesiapan jemaah selama menjalankan ibadah haji.

“Ini bukan kendala, tetapi memang kebijakan. Istitha’ah kesehatan diperketat demi keselamatan jemaah dan menjaga kepercayaan pihak Arab Saudi,” tegasnya.

Ia mengakui, berdasarkan informasi yang diterimanya, sudah ada jemaah yang dinyatakan tidak lolos istitha’ah kesehatan, di antaranya karena penyakit seperti demensia dan gangguan jantung.

“Kalau demensia memang sulit disembuhkan. Tapi kalau penyakit tertentu seperti gula atau jantung yang bisa dikendalikan, masih ada peluang jika kondisinya membaik,” katanya.

Untuk jemaah yang tidak lolos istitha’ah, Subkan menjelaskan pelimpahan porsi kepada ahli waris dimungkinkan, khususnya untuk porsi haji reguler.

Namun, untuk porsi lansia, pelimpahan otomatis kembali menjadi porsi reguler jika dialihkan kepada ahli waris yang tidak termasuk kategori lansia.

“Kita berharap jemaah segera memenuhi istitha’ah dan melunasi, sehingga proses penyelenggaraan haji tahun depan berjalan lancar,” pungkasnya.