SUARA TRENGGALEK – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek menawarkan konsep wisata anti mainstream berupa camping dan healing di alam terbuka.
Salah satu destinasi yang menjadi sorotan adalah Pantai Kebo di Desa Ngulungwetan, Kecamatan Munjungan. Berjarak sekitar 42 kilometer dari kota Trenggalek atau bisa mengambil rute melalui jalur lintas selatan (JLS).
Kepala Bidang Peningkatan Daya Tarik dan Destinasi Pariwisata Disparbud Trenggalek, Tony Widianto mengatakan Pantai Kebo kian diminati wisatawan karena memiliki karakter bentang alam yang tidak ditemukan di pantai-pantai lain di pesisir selatan.
“Pantai Kebo ini dikenal karena hamparan rerumputan hijaunya yang luas, aliran air seperti sungai, serta keberadaan kerbau yang memang sejak dulu digembalakan warga setempat,” ujarnya, Sabtu (13/12/2025).
Pantai Kebo mulai ramai setelah foto-fotonya beredar di media sosial. Kini, wisatawan yang berkunjung dapat mencapai ratusan orang pada akhir pekan.

Pemandangan terbaik disebutkan terjadi saat rumput tampak hijau dan langit cerah dengan panorama pantai yang terlihat asri.
Selain menikmati pemandangan, pengunjung juga kerap beraktivitas seperti foto-foto, bermain air, hingga camping di area padang rumput.
“Meski cuaca tidak menentu, tetap banyak yang datang, terutama anak-anak muda yang ingin kemping,” kata Tony.
Tony menerangkan jika jarak Pantai Kebo dari pusat Kabupaten Trenggalek sekitar 42 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam.
Rute yang direkomendasikan adalah melalui Kecamatan Panggul karena dinilai lebih aman dibandingkan jalur Kampak-Munjungan yang dikenal ekstrem.
Jalan menuju lokasi sudah beraspal dan dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, meski terdapat tanjakan dan turunan khas perbukitan.
“Sesampainya di Desa Ngulungwetan, wisatawan cukup mengikuti petunjuk arah hingga tiba di jembatan berwarna biru yang menjadi penanda lokasi tidak jauh dari area pantai,” jelasnya.
Setibanya di sana, lanjut Tony pengunjung disambut padang rumput luas yang digunakan warga untuk menggembalakan kerbau.
Pantai Kebo juga menjadi favorit wisatawan untuk berkemah. Area padang rumput yang teduh dengan deretan pohon kelapa menjadi lokasi ideal mendirikan tenda.
“Selain itu, fasilitas pendukung seperti area parkir, toilet, kamar bilas, mushola, serta warung makan sederhana sudah tersedia,” imbuhnya.
Menurutnya, pemerintah desa setempat juga kini tengah mengikuti pelatihan pengelolaan wisata dari Pemkab Trenggalek untuk mengembangkan Pantai Kebo sebagai destinasi unggulan.
Harapannya, kunjungan wisatawan terus meningkat tanpa mengganggu kelestarian lingkungan sekitar. Dengan karakter alamnya yang unik, perpaduan padang rumput hijau, aliran sungai kecil.
Serta deburan ombak laut selatan Pantai Kebo menjadi salah satu hidden gem yang menarik bagi wisata keluarga, pasangan, hingga wisatawan yang ingin menikmati suasana alam Trenggalek secara lebih dekat.











