BISNIS

Harga Cabai Rawit Makin Pedas, di Trenggalek Tembus Rp 110.000 per Kilogram

×

Harga Cabai Rawit Makin Pedas, di Trenggalek Tembus Rp 110.000 per Kilogram

Sebarkan artikel ini
Harga Cabai Trenggalek naik
Siti, pedagang pasar basah saat menakar cabai di timbangan.

SUARA TRENGGALEK – Harga cabai rawit di Pasar Basah Trenggalek semakin pedas, di awal ramadhan harga melonjak tajam hingga menembus Rp 110.000 per kilogram.

Kenaikan drastis ini jelas dikeluhkan para pedagang karena berdampak pada penurunan daya beli masyarakat.

Siti Fatimah salah seorang pedagang di pasar basah Trenggalek menyebut harga cabai rawit terus merangkak naik dalam dua pekan terakhir.

Harga Cabai Rawit Trenggalek

“Setiap harinya naik sekitar Rp 10.000 sampai Rp 12.000. Sekarang sudah tembus Rp 110.000. Pembeli jadi banyak yang mengurangi jumlah belanjaannya,” ujar Siti, Senin (3/3/2025).

Akibat lonjakan kenaikan harga itu, volume penjualan cabai rawit pun anjlok. Jika sebelumnya Siti mampu menjual hingga 60 kilogram per hari, kini hanya sekitar 30-35 kilogram saja.

Tak hanya cabai rawit, di awal ramadhan ini Siti juga menerangkan harga bawang merah dan cabai merah besar turut naik.

Bawang merah kini dijual Rp 36.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 32.000, sementara cabai merah besar melonjak menjadi Rp 58.000 per kilogram, naik Rp 10.000.

“Kenaikan harga dipicu keterbatasan stok dari pemasok bahkan kualitas barang yang diterima tidak sebagus sebelumnya,” ungkapnya

Upaya Pemerintah Menstabilkan Harga

Sementata itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskomidag) Trenggalek Saniran, menyatakan pihaknya terus memantau harga dan ketersediaan stok di pasar.

Ia mengungkapkan kenaikan harga cabai juga terjadi di daerah lain sekitar seperti Tulungagung dan Kediri.

“Kami masih melihat situasi, jika stok terus menipis dan harga tak kunjung turun, operasi pasar bisa menjadi opsi untuk menekan harga,” jelas Saniran.

Meski demikian, disampaikan Saniran rencana operasi pasar masih dalam tahap kajian. Saniran menegaskan pihaknya ingin memastikan data yang akurat sebelum mengambil langkah lebih jauh.

“Kami tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan tanpa pertimbangan matang. Fokus kami adalah menjaga stabilitas harga agar masyarakat tidak terlalu terbebani,” pungkasnya.