PERISTIWA

GMNI Trenggalek Soroti Korupsi dan Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan

×

GMNI Trenggalek Soroti Korupsi dan Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan

Sebarkan artikel ini
GMNI Trenggalek
Aksi GMNI Trenggalek didepan gedung DPRD.

SUARA TRENGGALEK – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Kabupaten Trenggalek pada Senin (5/5/2025).

Aksi ini digelar untuk menyuarakan sejumlah persoalan dalam dunia pendidikan yang dinilai kian memprihatinkan. Massa aksi tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka langsung menggelar orasi dan aksi teatrikal bertajuk “penyimpangan dalam dunia pendidikan”.

“Ada beberapa poin yang kami bawa terkait kasus-kasus dalam pendidikan. Pertama, korupsi pendidikan,” kata Koordinator Aksi, Genta Aditya Pranayan.

Selain korupsi, Genta juga menyoroti mahalnya biaya pendidikan dan mendesak pemerintah mewujudkan pendidikan gratis. Poin lainnya adalah politisasi pendidikan dan ancaman terhadap kebebasan akademik.

“Kami juga menyoroti kekerasan seksual di lingkungan pendidikan serta penurunan kualitas pendidikan yang terjadi saat ini,” tambah Genta.

Dalam orasinya, Genta menyampaikan kritik tajam terhadap dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang dinilai tidak menyentuh kepentingan siswa secara langsung.

“Contohnya ada dua buku yang dibeli lewat dana BOS. Satu buku disiplin lalu lintas seharga Rp350 ribu dan satu lagi buku antikorupsi yang dijual Rp1,5 juta,” ujarnya.

Genta juga menyoroti berbagai pungutan yang masih dibebankan kepada siswa di sekolah negeri, mulai dari biaya masuk, biaya wisuda, hingga keperluan lain yang seharusnya bisa ditanggung negara.

Terkait kekerasan seksual, Genta menyebut kasus semacam ini masih terjadi di tingkat SMA, universitas, hingga pondok pesantren. GMNI mendesak adanya tindakan nyata dari pemangku kebijakan untuk menangani kasus-kasus tersebut secara serius.