SUARA TRENGGALEK – Film Gowok: Kamasutra Jawa karya sutradara Hanung Bramantyo dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 5 Juni 2025. Film ini sebelumnya telah diputar di ajang internasional International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025 dan menuai perhatian publik sejak trailer resminya dirilis pada 6 Mei lalu.
Film berdurasi 2 jam 10 menit ini mengangkat tema pendidikan seksual dalam budaya Jawa kuno dengan balutan drama thriller. Cerita berpusat pada profesi tradisional gowok—perempuan yang membimbing pemuda dalam hal pendidikan seksual dan kehidupan rumah tangga.
Tokoh utama, Ratri, adalah murid dari gowok senior bernama Nyai Santi. Hubungan asmara antara Ratri dan seorang bangsawan bernama Jaya ditentang karena perbedaan status sosial. Setelah dewasa, Ratri dikenal sebagai Nyai Ratri dan menjadi pembimbing bagi Bagas, yang ternyata merupakan anak dari Jaya. Kedekatan mereka memicu konflik keluarga dan mengguncang posisi Ratri sebagai gowok.
Hanung Bramantyo menyebut, cerita film ini terinspirasi dari karya sastra Jawa klasik Serat Centhini, khususnya bagian yang menyoroti pendidikan hubungan suami istri. “Bisa dibilang ini versi bebas dari Serat Centhini yang lebih menyoroti edukasi hubungan suami istri,” ujar Hanung.
Selain Serat Centhini, film ini juga merujuk pada naskah-naskah klasik lainnya seperti Nitimani dan Wulangreh. Hanung ingin menekankan bahwa edukasi seksual dalam budaya Jawa sudah dikenal sejak lama, meski kini dianggap tabu.
Film ini menampilkan aktor dan aktris papan atas, antara lain Reza Rahadian, Raihaanun, Lola Amaria, Ali Fikry, Nayla Purnama, Alika Jantinia, Djenar Maesa Ayu, Slamet Rahardjo, Donny Damara, Devano Danendra, dan Aldy Bisl.
Dengan latar tahun 1955 hingga 1965, film ini juga menyoroti upaya menciptakan keharmonisan rumah tangga sejak awal pernikahan melalui peran seorang gowok. Penonton dapat menantikan penayangan perdananya pada awal Juni 2025.
