PERISTIWA

Cuaca Panas di Indonesia Mulai Bakal Mereda Akhir Oktober

×

Cuaca Panas di Indonesia Mulai Bakal Mereda Akhir Oktober

Sebarkan artikel ini
Cuaca panas
Istimewa

Topik berita
• Fenomena cuaca panas ekstrem telah dirasakan sejak awal pekan kedua Oktober 2025
• Suhu ekstrem 37°C akan mulai menurun pada akhir pekan ini,
• Suhu maksimum tertinggi tercatat 37,6°C di Majalengka, Jawa Barat, dan Boven Digoel, Papua

SUARA TRENGGALEK – Gelombang panas yang melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir diperkirakan segera berakhir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi suhu ekstrem yang mencapai 37°C akan mulai menurun pada akhir pekan ini, disertai potensi hujan lebat di beberapa daerah.

Fenomena panas ekstrem ini telah dirasakan sejak awal pekan kedua Oktober 2025 dan berdampak luas pada aktivitas masyarakat. Berdasarkan data BMKG, suhu maksimum tertinggi tercatat 37,6°C di Majalengka, Jawa Barat, dan Boven Digoel, Papua, pada 14 Oktober.

Daerah yang paling terdampak meliputi Jawa Barat hingga Timur, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan dan Tenggara, serta sebagian Papua.

“Cuaca panas ini dipicu oleh gerak semu matahari yang kini berada di sekitar ekuator selatan serta pengaruh Monsun Australia yang membawa massa udara kering,” tulis BMKG dalam rilis resminya, Minggu (19/10/2025).

BMKG juga mencatat tren peningkatan suhu rata-rata tahunan di Indonesia sebesar 0,3°C per dekade akibat perubahan iklim global. Kondisi ini membuat gelombang panas semakin sering terjadi dan terasa lebih intens.

Dampak Cuaca Panas

Cuaca panas menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu. Petani di NTT mengeluhkan penurunan hasil panen karena kekeringan, sementara konsumsi listrik di Jawa meningkat akibat penggunaan pendingin ruangan.

Kementerian Kesehatan telah mengimbau masyarakat untuk memperbanyak konsumsi air putih dan menghindari aktivitas luar ruangan pada pukul 10.00–15.00 WIB. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok paling rentan terhadap dehidrasi dan kelelahan panas.

Prakiraan BMKG Hari Ini

BMKG melaporkan suhu maksimum harian masih berkisar 33–37°C di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jawa, Kalimantan, NTT, NTB, Sulawesi, dan Papua.

Namun, potensi hujan lokal disertai petir dan angin kencang mulai meningkat di sejumlah daerah, terutama Sumatera, Kalimantan, dan Jawa bagian selatan.

Siklon Tropis Vention yang terbentuk di Laut Cina Selatan juga berpotensi memicu hujan lebat di kawasan timur Indonesia. BMKG mengeluarkan peringatan dini hujan sedang hingga lebat di Aceh, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur, serta gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan selatan Jawa dan Nusa Tenggara.

“Panas ekstrem diperkirakan mulai mereda pada 20–21 Oktober 2025 seiring melemahnya dominasi massa udara kering dari Australia,” kata BMKG. Suhu udara akan turun ke kisaran 30–33°C pada pekan depan, namun potensi hujan lebat masih perlu diwaspadai hingga awal November.

Imbauan kepada Masyarakat

BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak dan terus memantau pembaruan prakiraan harian. Warga juga diminta menjaga kesehatan dengan:

• Menghindari paparan sinar matahari langsung pada jam-jam puncak.
• Memakai pakaian tipis dan pelindung kepala.
• Memastikan cukup minum air putih.
• Memberi perhatian khusus kepada anak-anak dan lansia.

BMKG menegaskan pihaknya terus memantau perkembangan cuaca dan akan memperbarui informasi secara berkala melalui situs resmi dan aplikasi Cuaca BMKG.

Cuaca panas tahun ini kembali menjadi pengingat pentingnya adaptasi terhadap perubahan iklim. Masyarakat diimbau tetap tenang, waspada, dan memanfaatkan informasi resmi sebagai acuan utama dalam beraktivitas.