SUARA TRENGGALEK – Jahe merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan, bahkan oleh pemula. Kementerian Pertanian melalui laman resminya menjelaskan langkah-langkah menanam jahe di pot atau polybag yang dapat dipanen dalam waktu 3-4 bulan.
Rata-rata hasil panen mencapai 1–2 kilogram per pot atau polybag. Agar hasil optimal, perawatan harus dilakukan secara maksimal. Berikut delapan langkah menanam jahe di pot atau polybag:
- Memilih Bibit atau Rimpang Bibit jahe yang baik adalah rimpang segar berukuran besar, berusia 10 bulan, tidak keriput, dan memiliki banyak mata tunas. Rimpang disimpan di tempat sejuk, disiram hingga tumbuh tunas. Rimpang yang busuk harus segera dipisahkan.
- Memotong Rimpang Jahe Rimpang dipotong dan disusun di tempat sejuk hingga tumbuh kecambah atau tunas.
- Menyiapkan Pot atau Polybag Gunakan pot atau polybag berdiameter sekitar 40 cm sebagai wadah tanam.
- Menyiapkan Media Tanam Media tanam merupakan campuran sekam, kompos, pupuk kandang, dan tanah dengan perbandingan 2:1:1:2. Campuran ini didiamkan selama 14 hari untuk fermentasi sebelum digunakan.
- Menanam Jahe Lubang tanam dibuat di tengah media, lalu jahe ditanam dengan posisi tunas menghadap ke atas.
- Merawat Jahe Penyiraman dilakukan dua kali sehari untuk menjaga kelembaban. Media tanam tidak boleh kering. Tanaman harus tetap dalam kondisi lembab agar tidak mati.
- Pengendalian Hama Hama dikendalikan dengan penyemprotan pestisida organik, seperti dari limbah cair penyulingan minyak atsiri (hidrosol). Pencegahan dilakukan dengan memilih benih sehat, membuat irigasi yang baik, dan rutin menyiangi gulma.
- Mempersiapkan Masa Panen Panen dilakukan saat tanaman berusia 9–10 bulan. Ciri tanaman siap panen adalah batang mengering dan daun berubah warna dari hijau menjadi kuning.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyebutkan, pengendalian hama penting untuk mencegah bakteri Ralstonia, penyebab utama penyakit jahe emprit. Penyiangan juga harus hati-hati agar tidak merusak akar.