SUARA TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menegur keras Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada atau UGM yang diduga telah melakukan kunjungan ke wilayah Trenggalek tanpa pemberitahuan resmi kepada Pemerintah Kabupaten.
Namun, permintaan kunjungan itu justru dilayangkan kepada pihak swasta, yakni perusahaan tambang emas yang rencananya akan beroperasi di Trenggalek dan mendapat penolakan warga.
Berdasarkan data yang dihimpun, pihak UGM mengirimkan surat bernomor 170109/UN1/FTK.2/DTGL/HM/2025 dengan subjek Request for Site Visit to Dalang Turu Au prospect at Trenggalek district – SEG 2025 Pre-Conference Field Trip.
Surat tersebut diketahui tertanggal 1 September 2025 dengan lokasi kunjungan di Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu. Hingga berita ini diturunkan, pihak Fakultas Teknik UGM belum dapat dikonfirmasi mengenai alasan kunjungan tersebut.
Melalui akun resmi Instagram pribadinya @avinml, yakni milik Bupati Trenggalek menyampaikan teguran tegas.
“Ini media sosial saya, silahkan DM kalau ingin melakukan penelitian untuk kepentingan pengayaan ilmu dan riset di Kabupaten Trenggalek. Tidak perlu bersurat pun saya pasti balas. Tetapi menggandeng swasta yang mendapatkan penolakan dari warga karena berpotensi merusak ekologi atas rencana eksplorasi yang akan dilakukan, saya berpesan mohon hati-hati,” tulisnya.
Selain itu, Nur Arifin yang akrab disapa Mas Ipin juga menegaskan sikapnya melalui pesan WhatsApp. “Trenggalek tidak memilih ekonomi ekstraktif untuk masa depannya. Keselamatan dan ketenteraman serta perasaan aman warga menjadi prioritas,” tegasnya.