PERISTIWA

Bupati Trenggalek Bicara Efisiensi Anggaran dan Pelayanan di Pidato Awal Jabatan 2025-2030

×

Bupati Trenggalek Bicara Efisiensi Anggaran dan Pelayanan di Pidato Awal Jabatan 2025-2030

Sebarkan artikel ini
Bupati Trenggalek Periode 2025-2030
Bupati Trenggalek saat menyampaikan pidato awal masa jabatan 2025-2030.

SUARA TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, atau yang akrab disapa Mas Ipin, menyampaikan pidato awal masa jabatannya dalam Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Trenggalek.

Dalam sidang tersebut, turut dibacakan pidato Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, oleh Asisten Perekonomian Sekdaprov Jatim, Joko Irianto.

“Ini penyampaian pidato awal seputar visi misi, seputar usulan pemerintah untuk merubah SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja), serta mendengarkan pidato Gubernur Jawa Timur,” ujar Mas Ipin usai menyampaikan pidatonya.

Dalam pidatonya, Mas Ipin menekankan pentingnya efisiensi anggaran sesuai arahan Presiden melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025. Ia mengungkapkan bahwa efisiensi harus dilakukan secara seimbang, baik untuk belanja aparatur maupun belanja publik.

“Kalau sudah teranggarkan di Musrenbang, jalan ini harus dibangun. Itu yang harus kita perjuangkan,” tegas Bupati Trenggalek Periode 2025-2030 itu.

Sebagai langkah nyata, Pemkab Trenggalek telah menyisir beberapa pos anggaran, seperti dana rapat dan honorarium. Bahkan, Mas Ipin dan Wakil Bupati menolak pengadaan kendaraan dinas baru dan mengurangi anggaran makan minum bupati.

“Total kita sudah dapat Rp 49 miliar, yang kita kembalikan untuk sektor pendidikan dan kesehatan sesuai arahan earmark,” imbuhnya.

Dari hasil efisiensi anggaran, sekitar Rp 14 miliar dialokasikan untuk membentuk Satgas Daya (Satuan Tugas dan Kelompok Swadaya) anti jalan berlubang, sebagai upaya responsif memperbaiki infrastruktur.

Terkait donasi ASN, Mas Ipin menyerahkan sepenuhnya kepada niat dan keikhlasan individu. “Kalau niatnya zakat, maka digunakan untuk asnaf. Bila sedekah, maka disalurkan kepada yang membutuhkan,” jelasnya.

Bupati Trenggalek yang menjabat dua periode itu, juga menyinggung tentang kesejahteraan ASN yang harus sejalan dengan kemampuan keuangan daerah.

Dengan PAD sebesar Rp 300 miliar, ia berharap belanja pegawai yang mencapai Rp 1 triliun dapat dikelola secara bijak tanpa mengurangi hak dasar ASN.

“Kalau ada yang rela bersedekah, itu bentuk empati di tengah situasi sulit. Daripada saya yang memotong, lebih baik kalau ada kesadaran untuk berbagi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *