PERISTIWA

Bukan Antar Makanan, Mobil MBG di Trenggalek Angkut Genteng ke Sekolah Jadi Sorotan

×

Bukan Antar Makanan, Mobil MBG di Trenggalek Angkut Genteng ke Sekolah Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini
MBG Trenggalek
Tangkapan layar dari video virar terlihat mobil pengantar makanan mbg yang digunakan mengakut genteng.

SUARA TRENGGALEK – Dalam sebuah video terlihat mobil boks berlogo Badan Gizi Nasional (BGN) di Trenggalek digunakan untuk mengangkut genteng viral di media sosial, Selasa (21/10/2025).

Kendaraan yang di desain khusus untuk mengantar makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu disebut terekam di halaman SMK Islam 1 Durenan, Kabupaten Trenggalek, dan menimbulkan beragam reaksi warganet.

Perekam video, Yanuarta (nama samaran), siswa sekolah tersebut, mengaku merekam peristiwa itu pada Kamis, 16 Oktober 2025, sekitar pukul 07.00 WIB.

“Pagi-pagi saya lihat mobil itu, kirain mau ngantar MBG. Saya videoin aja karena penasaran, ternyata isinya genteng,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).

Menurut Yanuarta, selama ini sekolahnya belum pernah menerima jatah program Makan Bergizi Gratis. Sehingga ia mengira program tersebut akan dimulai di sekolahnya.

Ia melihat tulisan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Assalam di bawah logo BGN, namun pelat nomor mobil tak tampak jelas karena tertutup kaki pekerja yang menurunkan genteng.

“Katanya genteng itu buat bangunan sekolah, rencananya untuk ruang akuntansi atau bisnis retail,” katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala SMK Islam 1 Durenan, Mukholis Ridwan, menegaskan bahwa penggunaan mobil tersebut bukan atas instruksi sekolah.

“Tidak ada instruksi dari sekolah. Saudara saya pakai mobil SPPG yang belum beroperasi karena masih dalam proses pembangunan. Mobil itu kebetulan disimpan di depan rumahnya, dan kuncinya juga ada di situ,” jelas Mukholis melalui sambungan telepon.

Mukholis menambahkan, mobil digunakan oleh saudaranya untuk mengangkut sekitar 50 genteng jenis bubungan (wuwung) dari Kamulan ke sekolah tanpa sepengetahuannya.

“Umpama saya tahu, pasti saya larang. Namanya dapur itu kan riskan sekali,” ujarnya.

Pihak sekolah, kata Mukholis, telah melaporkan insiden itu kepada Koordinator Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang membawahi SPPG Kecamatan Durenan serta pengurus regional Kabupaten Trenggalek.

“Sebagai bentuk tanggung jawab, kami sudah menegur yang bersangkutan dan meminta maaf kepada pimpinan serta tokoh masyarakat,” pungkasnya.

SPPG Bumi Jaya Munjungan SPPI
PERISTIWA

Pemerintah terus mempersiapkan sumber daya manusia unggul untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).