KESEHATAN

Angka Stunting di Trenggalek Turun Signifikan

×

Angka Stunting di Trenggalek Turun Signifikan

Sebarkan artikel ini

SUARA TRENGGALEK – Kabupaten Trenggalek berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan di tahun 2024 sebesar 3,7 persen.

Penurunan juga terlihat dari data bulan penimbangan, laporan stunting pada tahun 2023 mencapai 6,62 persen. Sedangkan pada tahun 2024 turun menjadi 6,11 persen pada tahun 2024.

Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, Sunarto, mengungkapkan bahwa pada bulan Juni 2024 telah dilakukan gerakan pengukuran dan intervensi serentak terhadap 100 persen balita di Trenggalek.

“Semua balita di Trenggalek sudah diukur dan dipetakan status gizinya,” jelasnya.

Dari hasil tersebut, ada sekitar 20 desa yang menjadi lokus stunting karena laporannya masih di atas satu persen. Lokus ini harus mendapatkan perhatian lebih.

Di antara berbagai desa yang terdapat pada 14 Kecamatan di Bumi Menak Sopal, Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo mencatat laporan stunting terendah dengan.

Jadi yang terendah ada di Desa Watulimo dengan angka 0,75 persen.

“Jadi fokusnya bukan hanya ibu maupun balita yang berperan dalam peningkatan atau penurunan angka stunting,” ungkapnya.

Namun, menurutnya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan juga memiliki pengaruh yang signifikan. Dirinya menegaskan bahwa peningkatan pengetahuan terkait pencegahan stunting dan pemenuhan gizi balita sangat diperlukan.

Oleh karena itu, pihaknya terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan bagi ibu dan anak. Selain itu, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga menjadi fokus utama dalam menekan angka stunting.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek berupaya untuk memastikan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan, pendidikan gizi, dan bantuan sosial bagi keluarga berpenghasilan rendah.

Dirinya menambahkan bahwa kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program ini.

Semua perlu bekerja sama dalam memastikan setiap anak di Trenggalek mendapatkan asupan gizi yang cukup dan layanan kesehatan yang memadai.

“Dengan begitu, kita bisa menurunkan angka stunting lebih jauh lagi di masa mendatang,” tutupnya.

Hasil tersebut, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), yang mana angka stunting di Trenggalek turun menjadi 15,8 persen.

Perbandingan itu, jika terjadi di tahun 2023 laporan stunting berada di angka 19,5 persen. Dalam artian terjadi penurunan sebesar 3,7 persen dalam kurun waktu tahun terakhir.

Penurunan ini juga tercermin dari data bulan penimbangan, di mana laporan stunting pada tahun 2023 mencapai 6,62 persen. Sedangkan pada tahun 2024 turun menjadi 6,11 persen pada tahun 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *