PERISTIWA

Ratusan Hektar Sawah di Trenggalek Diserang Hama Wereng, 32 Hektar Puso

×

Ratusan Hektar Sawah di Trenggalek Diserang Hama Wereng, 32 Hektar Puso

Sebarkan artikel ini
Sawah Trenggalek
Kondisi sawah di Trenggalek yang diserang hama wereng.

SUARA TRENGGALEK – Hama wereng menyerang ratusan hektar sawah di Kabupaten Trenggalek seiring datangnya kemarau basah. Serangan ini berdampak signifikan terhadap tanaman padi, yang mulai mengering dan berubah warna menjadi coklat kemerahan.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) Trenggalek, Imam Nurhadi, menyebut kondisi iklim saat ini sangat mendukung pertumbuhan hama wereng.

“Jika diibaratkan, tanaman padi seperti mengalami dehidrasi. Hama wereng mengisap cairan tanaman hingga kering dan mati. Kondisi ini dipicu oleh cuaca kemarau basah yang menciptakan iklim ideal bagi pertumbuhan hama,” kata Imam, Senin (4/8/2025).

Ia menambahkan, serangan wereng tak hanya terjadi di Trenggalek, tetapi juga di sejumlah daerah lain di Jawa Timur. Pola cuaca lembap dengan suhu tinggi mempercepat siklus hidup hama, memperbesar potensi migrasi, dan menyulitkan pengendalian.

Meski demikian, kemarau basah turut memberikan dampak positif berupa penambahan luas lahan tanam karena ketersediaan air yang masih mencukupi. Dispertapan telah menyiagakan petugas lapangan dan penyuluh pertanian untuk memantau perkembangan tanaman.

“Penyuluh juga mengimbau petani agar waspada terhadap gejala awal serangan hama,” imbuhnya.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Khairul Anam, mengungkapkan bahwa hingga akhir Juli, hama wereng telah menyerang 161,4 hektar sawah.

“Hama wereng ini mulai muncul pada bulan Juni, dan terus meluas. Sampai bulan Juli ini sudah 32,3 hektar sawah yang puso atau gagal panen,” jelas Anam.

Ia menyebut, kategori puso diterapkan jika kerugian hasil panen mencapai 80 persen atau lebih. “Banyak yang tidak panen sama sekali di Kecamatan Trenggalek, sedangkan di daerah lain banyak yang harus panen lebih dini untuk menyelamatkan malai padi yang sudah mulai muncul,” ujarnya.

Selain faktor cuaca, Anam menilai pola tanam yang tidak serentak turut memperparah penyebaran hama wereng. Penggunaan unsur hara nitrogen (N) secara berlebihan juga membuat tanaman lebih rentan.

“Salah satu langkahnya adalah kita mengimbau untuk mengganti varietas untuk masa tanam yang akan datang,” ucapnya.

Dengan mengganti varietas padi, lanjutnya, siklus adaptasi wereng dapat diperlambat. Ia juga meminta petani mengurangi penggunaan pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi karena unsur tersebut sebenarnya sudah tersedia di alam.

“Pupuk-pupuk itu sebenarnya juga sudah mengandung unsur N, sehingga tidak perlu menambahkan lagi,” pungkasnya.