SUARA TRENGGALEK – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Tulungagung terus mendorong pemberdayaan perempuan prasejahtera melalui program Membina dan Memberdaya (Mba Maya).
Dengan tujuan memperkuat kelompok, program Mba Maya ini diikuti oleh 1.550 Ketua Kelompok Mekaar dari tiga Kabupaten, yakni Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan, Jumat (1/8/2025).
Usai membuka kegiatan, Pemimpin Cabang PNM Tulungagung, Fakmal Ali menyampaikan bahwa program ini bertujuan memperkuat kapasitas Ketua Kelompok yang menjadi ujung tombak pemberdayaan di lapangan.
“Melalui program Mba Maya, kami ingin membekali mereka dengan kemampuan kepemimpinan dan komunikasi agar bisa menjalankan PKM (Pertemuan Kelompok Mingguan) dengan lebih efektif, hangat dan bermanfaat bagi seluruh anggota,” ujar Fakmal.
Lebih lanjut, Fakmal menerangkan jika program tahunan Mba Maya ini digelar dalam tiga fase. Untuk tahun 2025, Fase 2 telah dilaksanakan pada 14–17 Juli secara serentak di 31 kantor unit layanan PNM Mekaar di tiga kabupaten tersebut.
Selama pelatihan, para Ketua Kelompok dibekali keterampilan kepemimpinan dan komunikasi melalui metode role play serta simulasi berbicara di depan kelompok.
“Materi pelatihan sendiri menekankan penguatan soft skill agar ketua kelompok mampu menjalankan perannya secara optimal,” paparnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Fakmal mengungkapkan bahwa PNM juga memberikan penghargaan kepada kelompok yang disiplin, berupa studi banding, pameran produk, bantuan sembako hingga wisata religi.
“Karena bagi kami, setiap perjuangan layak ditemani,” tambah Fakmal.
Melalui program PNM untuk UMKM dan PNM Pemberdayaan UMKM, lanjut Fakmal perusahaan ini menekankan bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten.
Penguatan peran ketua kelompok diharapkan dapat menumbuhkan semangat saling menguatkan di antara perempuan-perempuan tangguh di pelosok negeri.
“Bagi PNM pemberdayaan bukan sekedar program, namun juga komitmen untuk tumbuh bersama serta menghadirkan setiap harapan di setiap sudut kehidupan,” tutupnya.