SUARA TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menggelar kegiatan konservasi laut bertajuk Mutiara Underwater Festival and Conservation (MUFON) di kawasan Pantai Mutiara.
Program tahunan ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab dalam menjaga ekosistem bawah laut dan mendorong pengembangan wisata bahari berkelanjutan.
Kepala Dinas Perikanan Trenggalek, Cusi Kurniawati mengatakan bahwa MUFON difokuskan pada pemulihan terumbu karang yang rusak di perairan pesisir. Hingga tahun ketiga pelaksanaan, jumlah donasi terumbu karang yang terkumpul mencapai lebih dari seribu unit.
“Terumbu karang yang sudah ditanam kini mulai tumbuh dengan baik dan menjadi habitat berbagai biota laut. Ini menunjukkan bahwa upaya kita mulai membuahkan hasil,” ujar Cusi, Selasa (24/6/2025).
Menurutnya seluruh terumbu karang ditanam di kawasan konservasi Terumbu Karang Tresno di sekitar Pantai Mutiara. Sejauh ini, luas kawasan konservasi telah mencapai tiga hektare dan akan terus diperluas untuk memperkuat ekosistem pesisir.
“Tujuannya adalah menciptakan lingkungan laut yang lebih sehat serta memperkuat ekosistem pesisir,” imbuhnya.
Dalam pelaksanaannya, Cusi berbagai komunitas lingkungan dan ratusan relawan turut ambil bagian. Beberapa metode digunakan untuk penanaman, seperti bioreeftek, ecofish house, dan struktur laba-laba, yang disesuaikan dengan kondisi dasar laut dan jenis biota yang ditargetkan.
Cusi menambahkan, Pemkab Trenggalek menargetkan kawasan konservasi ini berkembang menjadi Mutiara Diving Center, pusat wisata selam yang juga berfungsi sebagai sarana edukasi konservasi laut.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga menarik wisatawan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian laut,” pungkasnya.
