SUARA TRENGGALEK – Kabupaten Trenggalek belum masuk dalam kategori prioritas penyelenggaraan program Makanan Bergizi Gratis atau MBG dari Badan Gizi Nasional (BGN). Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Kepala BGN Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kepala dan Wakil Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Dalam surat tersebut, terdapat 150 SPPG yang ditugaskan mengawal penyelenggaraan MBG di berbagai daerah, namun Kabupaten Trenggalek tidak termasuk. Salah satu wilayah yang mendapat penugasan justru adalah Kabupaten Tulungagung, dengan Alvifatika Vriarindani sebagai penanggung jawabnya.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek, dr. Sunarto, membenarkan hal tersebut.
“Masih belum, kita belum masuk prioritas,” ujarnya, Senin (24/2/2025).
Uji Coba MBG di Trenggalek
Meski belum menjadi prioritas, Pemkab Trenggalek tidak tinggal diam. Menurut Sunarto, pemerintah daerah tengah melakukan uji coba penyelenggaraan MBG secara mandiri dengan dukungan anggaran dari Baznas.
Uji coba ini telah dilakukan di beberapa lokasi, seperti Kecamatan Suruh, Kelurahan Sumbergedong, hingga SLB Kemala Bhayangkari.
“Kita proses uji coba, masih mengandalkan bantuan (anggaran dari Baznas), kita cari polanya dulu bagaimana penyelenggaraan MBG di Kabupaten Trenggalek,” terangnya.
Pentingnya Pola Penyelenggaraan
Sunarto menegaskan bahwa pencarian pola ini sangat penting, mengingat kebutuhan gizi pelajar berbeda-beda tergantung usia dan kondisi kesehatan. Misalnya, pelajar SD, SMP, dan SMA memiliki kebutuhan kalori yang bervariasi. Begitu pula pelajar SLB yang memerlukan perhatian khusus, seperti anak autis yang harus menghindari makanan mengandung gluten.
Dalam pelaksanaannya, menu makanan yang disediakan mencakup karbohidrat, protein, sayur, dan buah, yang setidaknya memenuhi sepertiga kebutuhan gizi harian pelajar.
“Kadang penyelenggaraan uji coba MBG ini tidak kita ambil sepertiga, kita buat sama (SMP-SMA) agar kalori yang didapatkan itu 700-800 per porsi, sehingga di rumah tinggal memenuhi kekurangannya,” jelasnya.
Siap Ketika Jadi Prioritas MBG
Melalui uji coba ini, Pemkab Trenggalek berharap dapat lebih siap jika nanti daerah mereka masuk dalam kategori prioritas MBG dari BGN. Sunarto menegaskan bahwa jika dana dari BGN sudah turun, mereka siap melaksanakan program sesuai dengan petunjuk teknis yang ada.
“Misal dana itu sudah turun (BGN), tentunya kita bisa melaksanakan sesuai dengan juknis yang ada,” tegasnya.