BISNIS

Bursa Karbon Indonesia di Perdagangan Internasional 2025

×

Bursa Karbon Indonesia di Perdagangan Internasional 2025

Sebarkan artikel ini
Indonesia resmi membuka perdagangan karbon internasional melalui Bursa Karbon (IDX Carbon).
Indonesia resmi membuka perdagangan karbon internasional melalui Bursa Karbon (IDX Carbon).

SUARA TRENGGALEK – Indonesia resmi membuka perdagangan karbon internasional melalui Bursa Karbon (IDX Carbon) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selain untuk mempercepat pencapaian target pengurangan emisi, ini juga memperkuat ekosistem perdagangan karbon di Indonesia.

“Ini merupakan bukti kesiapan sistem di IDX Carbon untuk melaksanakan amanah dari Menteri Lingkungan Hidup dan Otoritas Jasa Keuangan,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman pada Peluncuran Perdagangan Karbon Internasional di Gedung BEI, Jakarta, Senin (20/1/2025).

Dilansir dari RRI, ini sekaligus amanah untuk memfasilitasi perdagangan ini baik transaksi domestik maupun transaksi internasional.

Menurut Iman, sejak dibuka pada September 2023, kinerja Bursa itu terus meningkat. Dari sisi partisipan, misalnya, dari semula 16 partisipan sekarang bertambah menjadi 104 partisipan.

Sedangkan perdagangan karbonnya sudah menembus 1.048.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e).

“Dari sisi pasokan ada enam proyek di mana untuk perdagangan ini internasional tersedia 1,8 juta ton dari total yang tercatat di Bursa Karbon sebesar 2,9 juta tCO2e,” ujar Iman.

Bursa Karbon membagi dua kategori perdagangan itu. Yakni Authorized Indonesia Technical Based Solution (IDTBSA) dan Authorized Indonesia Technical Based Solution-Renewable Energy (IDTBSA-RE).

“Sedangkan untuk pembelian ada di Bursa karbon, bisa dengan cara mendaftar menjadi anggota langsung sebagai pengguna IDX Carbon,” ujar Iman. Selain itu bisa dengan membeli melalui pengguna jasa yang tercatat di IDX Carbon.

Tonggak Sejarah Perdagangan Karbon di Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut positif dimulainya perdagangan internasional di Bursa Indonesia. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyebut inisiatif ini sebagai komitmen yang kuat untuk memajukan peran Indonesia di pasar global.

“Ini menjadi sejarah baru bagi bursa di Indonesia, dalam tiga bulan kepemimpinan Presiden Prabowo hal ini bisa tercapai,” ujarnya. Menurut Mahendra, perdagangan karbon internasional akan memperluas potensi bursa dalam memperkuat perekonomian nasional.

Namun, yang lebih penting adalah komitmen dan kontribusi Indonesia pada dunia terkait upaya mengatasi dampak perubahan iklim. Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional.

“OJK akan memberikan dukungan terhadap upaya penurunan emisi,” ucapnya. OJK juga akan mendorong perdagangan itu dari berbagai sektor, terutama kehutanan, sehingga memberikan nilai tambah perekonomian.

Dukungan OJK berbentuk aturan, pengawasan, dan pemantauan perdagangan di Bursa tersebut. OJK juga menegaskan akan terus meningkatkan infrastrukturnya, termasuk sistem pencatatan perdagangan berbasis blockchain.

“Sehingga perdagangan di Bursa itu memiliki standar dan sudah sejajar dengan bursa karbon di level internasional,” kata Mahendra. Menurut dia, dari sisi kebisingan dan kehandalan-nya tidak ada lagi yang perlu ditanyakan.

Upaya Memperkuat Ekosistem Perdagangan Karbon​

Indonesia terus mendorong ekosistem perdagangan yang transparan, adil, inklusif, dan terintegrasi melalui Bursa. Bertujuan untuk mengakselerasi pencapaian emisi nol (net zero emisi) yang menjadi target utama negara ini.

“Harapannya dengan dimulainya perdagangan internasional, transaksi di Bursa Karbon akan semakin meningkat,” ujar Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq. Menurut dia, ini sekaligus membuktikan Indonesia dapat melaksanakan komitmen COP 29 Artikel 6.

Artikel 6 berisi pasal-pasal yang mengatur kerja sama internasional untuk membantu penurunan emisi gas rumah kaca di setiap negara.

“Perdagangan internasional ini menjadi momen untuk memperkuat dan mengakselerasi Nationally Prepared Contribution (NDC) kedua yang akan disubmisikan pada 10 Februari 2025,” ucap Hanif.

Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kualitas ekosistem perdagangan karbon. Sehingga nantinya dapat menarik minat investor domestik maupun asing.

Oleh karena itu, semua elemen penting dalam ekosistem perdagangan karbon akan dipertahankan. Di antaranya Sistem Registri Nasional (SRN); Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi (MRV); Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK); serta Otorisasi dan Corresponding Adjustment (CA) pada perdagangan karbon luar negeri.

“Dengan penguatan elemen tersebut, pemerintah menjamin Pengurangan Sertifikat Emisi (SPE) yang diberikan Indonesia berintegritas tinggi,” ujar Menteri. Begitu pula otorisasi sertifikat yang diterbitkan untuk perdagangan internasional. 

Jaminan pengesahan sertifikat itu merupakan langkah pengamanan terhadap kemungkinan terjadinya penghitungan ganda. Juga untuk mencegah kemungkinan pembayaran ganda (double payment) dan klaim ganda (doubleclaim).

“Indonesia saat ini siap melakukan perdagangan luar negeri dengan unit karbon yang telah diotorisasi sebanyak 1.780.000 ton CO2e,” kata Hanif.

Unit karbon berasal dari berbagai sektor energi seperti pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4.

Unit karbon lainnya berasal dari konversi dari Pembangkit Single Cycle Menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2, pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul.

Serta Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi Baru PLTGU PJB Muara Karang Blok 3, dan konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar.

Laptop Dell
BISNIS

Rekomendasi Laptop Terbaru 2025, dari Gaming hingga Bisnis

SUARA TRENGGALEK – Memilih laptop tidak cukup hanya melihat merek atau harga. Spesifikasi juga perlu diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan, baik untuk bekerja, pendidikan, gaming, maupun hiburan.

Berikut 15 rekomendasi laptop terbaru 2025 dengan berbagai keunggulan:

1. ASUS ROG Zephyrus G15
Laptop gaming dengan layar WQHD 15,6 inci, refresh rate 165 Hz, prosesor AMD Ryzen 9 5900HS, GPU GeForce RTX 3060, dan penyimpanan hingga 1 TB SSD.

2. Lenovo ThinkBook 14
Dirancang untuk bisnis dengan desain ramping, speaker Harman Kardon, fitur Modern Standby, Flip to Boot, serta daya tahan baterai hingga 10 jam.

3. Acer Swift 3 Infinity 4
Laptop berlayar 14 inci Full HD dengan prosesor Intel Core generasi 11, grafis Iris Xe, RAM 16 GB, penyimpanan 512 GB SSD, dan sertifikasi Intel Evo dengan baterai tahan 18 jam.

4. HP Spectre X360
Laptop konvertibel dengan layar OLED 14 inci 4K, engsel 360 derajat, prosesor Intel Core generasi 11, serta fitur keamanan Webcam Kill Switch dan Mic Mute.

5. Dell Inspiron 5410
Laptop bisnis dengan layar 14 inci FHD, prosesor Intel Core i5-1155G7, grafis NVIDIA GeForce MX350, RAM 8 GB, dan SSD 512 GB.

6. MacBook Air M2
Laptop tipis dan ringan dengan chip M2, GPU hingga 10-core, Neural Engine 16-core, serta pilihan warna Midnight, Starlight, Silver, dan Space Grey.

7. Xiaomi RedmiBook 15
Laptop 15,6 inci Full HD dengan prosesor Intel Core i3-1115G4, RAM 8 GB, SSD 256 GB, bobot 1,8 kg, dan Windows 10 Home.

8. Huawei MateBook D14
Laptop 14 inci Full HD dengan prosesor Intel i3-10110U, RAM 8 GB, SSD 512 GB, serta kamera tersembunyi di keyboard.

9. Microsoft Surface Pro 9
Perangkat 2-in-1 dengan prosesor Intel generasi 12 atau ARM SQ3 (5G), layar 13 inci PixelSense Flow 120 Hz, RAM hingga 32 GB, dan daya tahan baterai 15,5–19 jam.

10. ASUS Zenbook S 13 OLED
Laptop ultrathin berbobot 1 kg dengan layar OLED 13,3 inci 2,8K Dolby Vision, prosesor kuat, serta desain magnesium-aluminium alloy.

11. Acer Aspire 3 Spin 14
Laptop konvertibel dengan prosesor Intel Core i3-N305, GPU Intel UHD Graphics, serta Windows 11 Home.

12. Advan Workplus
Produk lokal dengan layar 14 inci IPS, prosesor AMD Ryzen 5 6600H, RAM 16 GB, SSD 512 GB, dan bobot ringan 1 kg.

13. HP ProBook 430 G8
Laptop high-end dengan prosesor Intel Core i5-1135G7, RAM 8 GB, SSD 512 GB, grafis Intel Iris Xe, dan layar 13 inci Full HD.

14. Apple MacBook Air M3
Tersedia ukuran layar 13 dan 15 inci, diklaim 1,6 kali lebih kencang dari seri sebelumnya, dengan fitur Apple Intelligence dan baterai tahan 18 jam.

15. MSI Modern 14
Laptop tipis berbobot 1,4 kg dengan prosesor Intel Core i7 generasi 12, grafis Intel Iris Xe, serta layar yang dapat direntangkan hingga 180 derajat.

Dengan berbagai pilihan ini, konsumen dapat menyesuaikan laptop sesuai kebutuhan mulai dari gaming, bisnis, hingga mobilitas