SUARA TRENGGALEK – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Trenggalek menggelar tasyakuran atas ditetapkannya tiga tokoh asal Jawa Timur sebagai pahlawan nasional.
Tiga tokoh tersebut yakni Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil, Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Almarhumah Marsinah.
Ketua DPC PKB Trenggalek, Sukarodin menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diisi doa bersama untuk ketiga tokoh tersebut serta seluruh pahlawan nasional.
Ia menegaskan, keteladanan para pahlawan itu menjadi sumber inspirasi bagi PKB dan masyarakat luas.
“Beliau-beliau itu memang pantas untuk kita teladani, menjadi sumber inspirasi bagi teman-teman PKB dan seluruh warga negara Indonesia,” ujarnya.
Sukarodin juga mengapresiasi atas penetapan Marsinah sebagai pahlawan nasional. Menurutnya, hal itu harus menjadi pengingat agar keberpihakan kepada buruh semakin ditingkatkan.
Ia menegaskan bahwa penetapan Marsinah tidak boleh berhenti pada penghargaan semata tanpa perubahan sikap terhadap nasib kaum buruh.
“Setelah ini keberpihakan kita pada buruh mesti harus ditingkatkan. Tidak boleh hanya Marsinah ditetapkan sebagai pahlawan nasional, tapi jija kita tidak berpihak pada buruh, itu salah,” tegasnya.
Ia juga menyebut, harus ada perhatian terhadap buruh yang mencakup kebijakan terkait UMR hingga jaminan sosial ketenagakerjaan. “Satu pun tidak boleh ada pekerja yang tidak mendapatkan jaminan keselamatan kerja,” tambahnya.
Selain itu, Sukarodin juga mengungkap ketokohan Gus Dur dan Syaikhona Muhammad Kholil sebagai inspirator bagi ulama di Trenggalek.
Ia turut menjelaskan bahwa Syaikhona Kholil merupakan guru dari banyak ulama besar, termasuk Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.
“Bahkan Gus Dur adalah inspirator bagi kaum termarjinalkan, sementara Syekh Maulana Khalil menjadi inspirator para ulama. Keduanya memberi contoh bagaimana memperhatikan semua golongan,” ujarnya.
Kegiatan tasyakuran tersebut ditutup dengan doa bersama dan komitmen Fraksi Kebangsaan untuk terus memperjuangkan nilai-nilai yang diperjuangkan para pahlawan nasional.
