BISNIS

Bupati Trenggalek Dorong Koperasi Desa Merah Putih Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa

×

Bupati Trenggalek Dorong Koperasi Desa Merah Putih Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa

Sebarkan artikel ini
Trenggalek
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.

SUARA TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meyakini Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) mampu menjadi motor penggerak ekonomi di tingkat desa.

Melalui gotong royong, pemetaan kebutuhan, dan optimalisasi potensi, koperasi ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi masyarakat dari akar rumput.

Hal itu disampaikan Mas Ipin, sapaan akrabnya, saat berbincang dengan Harian Surya, Jumat (7/11/2025).

Ia menegaskan, pengurus 157 KDKMP di Trenggalek diminta fokus pada bidang usaha yang benar-benar dibutuhkan warga agar perputaran ekonomi bisa lebih cepat.

“Kita dorong menggunakan skema kerja sama multipihak sehingga tidak berat di permodalan, baik capex maupun opex-nya,” ujar Mas Ipin.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek juga telah menggandeng sejumlah BUMN seperti PLN, Pertagas, Bulog, dan PT Pos untuk membuka peluang kerja sama dengan koperasi.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menekan biaya investasi dan operasional, sekaligus memperluas manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Mas Ipin menambahkan, unit simpan pinjam menjadi sektor usaha koperasi yang berkembang paling cepat. Namun, ketimpangan antara jumlah peminjam dan penyimpan masih menjadi tantangan.

Karena itu, ia mendorong kemitraan antara koperasi dengan lembaga keuangan seperti Perseroda BPR Jwalita agar saling melengkapi.

“Misalnya, koperasi bisa mendapat bagian dari keuntungan pinjaman yang digulirkan. Sementara BPR diuntungkan karena tidak perlu menambah personel penagihan. Ini contoh sinergi yang saling menguntungkan,” jelasnya.

Saat ini, sudah ada lima KDKMP yang beroperasi di Trenggalek. Dua di antaranya, yakni KDKMP Karangsoko di Kecamatan Trenggalek dan KDKMP Tumpuk di Kecamatan Tugu, tengah menyiapkan rencana kerja untuk memasok kebutuhan bahan baku Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“Ke depan, harapannya koperasi bisa masuk ke sektor pangan dan terkoneksi dengan jejaring MBG untuk memastikan pasokan bahan baku lokal tercukupi sekaligus menekan harga,” ujar lulusan Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga itu.

Politikus PDI Perjuangan tersebut menegaskan bahwa koperasi merupakan wujud ekonomi gotong royong. Keuntungan tidak dinikmati satu pihak, melainkan dibagi kepada seluruh anggota dan masyarakat sekitar.

“Koperasi itu ekonomi kerakyatan. Keuntungannya untuk semua, bukan individu. Itu sebabnya kami serius mendorong tumbuh kembang koperasi di Trenggalek,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, mendukung agar KDKMP memanfaatkan potensi lokal.

Menurutnya, KDKMP Karangsoko yang bergerak di usaha sembako dapat menjadi pemasok bahan baku bagi tiga SPPG di desanya.

“Apa pun yang bisa disuplai masyarakat lokal, sebaiknya disalurkan melalui KDMP ke dapur MBG agar harga lebih murah karena rantai distribusinya pendek,” ujar Doding saat menghadiri peresmian KDKMP Karangsoko, Jumat (7/11/2025).

Doding menyebut, KDKMP Karangsoko merupakan koperasi pertama yang beroperasi di Trenggalek. Ia berharap keberhasilan koperasi ini menjadi contoh bagi desa lain.

“Harapan kami, tahun 2025 ini sudah ada business plan, sehingga tahun 2026 ketika ada dukungan pinjaman dari Himbara dan program pusat, KDKMP sudah siap jalan,” tuturnya.

Ia menegaskan, koperasi diharapkan dapat melayani masyarakat desa, mendorong produktivitas warga, hingga menjadi soko guru perekonomian desa.

“Jangka panjangnya, koperasi ini diharapkan menjadi pilar ekonomi masyarakat, terutama di Kabupaten Trenggalek,” pungkas Doding.