SUARA TRENGGALEK – Kasus pemukulan terhadap guru SMP Negeri 1 Trenggalek, nermana Eko Prayitno oleh wali murid yang bermula dengan penyitaan hp, terus bergulir.
Setelah polisi menahan pelaku yang diketahui suami anggota DPRD dan anak kepala desa, muncul dugaan adanya upaya lobi dari seorang pejabat daerah agar korban bersedia berdamai.
Pejabat tersebut disebut mendatangi sekolah tempat Eko mengajar, beberapa hari setelah kasusnya ramai diperbincangkan publik. Diduga pejabat daerah itu menyampaikan ajakan damai secara halus di hadapan sejumlah orang.
“Memang ada yang datang ke sekolah, salah satu pejabat di Trenggalek. Dia bilang begini: ‘Kalau dari hati Pak Eko ada jalur langit dan jalur surga, kiranya bisa berdamai saja,” Ucapan itu dia sampaikan di depan sejumlah orang,” ungkap Eko Prayitno, Kamis (6/11/2025).
Eko menolak menyebut identitas pejabat tersebut. Namun ia menegaskan tidak akan menempuh jalan damai dan tetap menyerahkan proses penyelesaian kasus tersebut kepada aparat penegak hukum.
“Saya tetap dengan komitmen awal. Saya ingin proses hukum berjalan sampai tuntas. Saya tidak ingin masalah ini berhenti karena tekanan atau ajakan damai,” tegasnya.
Eko juga menyampaikan bahwa setelah dirinya melaporkan kejadian tersebut, pihak dari orang tua sudah memohon maaf dan menganggap untuk perkara hp sudah selesai.
“Untuk orang tua sudah meminta maaf, tapi kalau tersangka belum pernah minta maaf,” ucapnya.
Kejadian pemukulan itu bermula saat Eko menyita ponsel seorang siswi yang kedapatan menggunakannya di luar keperluan belajar kelompok pada Jumat (31/10/2025).
Aturan sekolah hanya memperbolehkan dua ponsel per kelompok untuk mencari materi pelajaran.
“Siswi itu kepergok memakai HP bukan untuk belajar, jadi saya sita dan serahkan ke bagian kesiswaan. Itu sudah aturan sekolah,” jelas Eko.
Tindakan disiplin itu rupanya memicu kemarahan keluarga siswi. Setelah menerima sejumlah teror lewat telepon, Eko akhirnya diserang oleh pria yang mengaku kakak dari siswi tersebut. Ia dipukul di kepala di depan istri dan anaknya.
“Saya baru pulang dari salat Jumat. Tiba-tiba mobil berhenti, lalu seseorang turun dan langsung memukul kepala saya. Istri saya melihat semuanya,” tuturnya.
Pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Trenggalek sejak Senin (3/11/2025). Namun, munculnya upaya damai dari oknum pejabat dinilai berpotensi menghambat proses hukum yang tengah berjalan.











