PERISTIWA

GMNI Trenggalek Kecam Penganiayaan Terhadap Guru, Dinilai Menghina Martabat

×

GMNI Trenggalek Kecam Penganiayaan Terhadap Guru, Dinilai Menghina Martabat

Sebarkan artikel ini
GMNI Trenggalek
Ketua GMNI Trenggalek, Sodiq Fauzi memakai peci saat menyampaikan orasi.

SUARA TRENGGALEK – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek mengecam keras tindakan kekerasan terhadap seorang guru yang tengah menjalankan tugasnya di salah satu sekolah di Trenggalek.

Ketua DPC GMNI Trenggalek, Sodiq Fauzi menyebut jika peristiwa itu sebagai bentuk penghinaan terhadap martabat profesi seorang pendidik dan penodaan terhadap nilai kemanusiaan.

Ia menerangkan jika masyarakat Trenggalek dikejutkan oleh peristiwa memilukan, seorang guru yang sedang bertugas justru menjadi korban kekerasan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Tindakan tersebut bukan hanya melukai fisik dan batin korban, tetapi juga melukai nurani seluruh insan pendidikan,” ujar Sodiq dalam pernyataan resminya, Minggu (2/11/2025).

Menurutnya, kekerasan terhadap guru merupakan cerminan menurunnya rasa hormat terhadap sosok pendidik yang seharusnya dimuliakan.

“Tanpa guru, tidak akan ada generasi cerdas, tidak ada peradaban dan tidak ada bangsa yang berdiri kokoh,” tegasnya.

Dalam pernyataan sikapnya, GMNI Trenggalek menyampaikan enam poin penting. Pertama, mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap guru baik fisik maupun verbal.

Kedua, menuntut aparat penegak hukum memproses pelaku secara tegas sesuai undang-undang yang berlaku.

Ketiga, mengajak masyarakat menumbuhkan kembali budaya hormat terhadap guru dan membangun komunikasi sehat dalam menyelesaikan persoalan pendidikan.

Keempat, mendorong pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan memberikan perlindungan hukum serta rasa aman bagi tenaga pendidik.

Kelima, memberikan dukungan moral dan solidaritas kepada para guru agar tetap tegar menjalankan tugasnya.

Keenam, menyerukan seluruh kader GMNI di Indonesia untuk mengawal isu kekerasan terhadap guru dan memperjuangkan perlindungan profesi pendidik.

“Guru adalah pelita dalam kegelapan dan penuntun generasi bangsa menuju masa depan. Kekerasan terhadap guru adalah luka bagi bangsa ini dan kami menolak diam. Kami akan terus bersuara dan memperjuangkan martabat para pendidik,” pungkas Sodiq.