Topik penting
• Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Trenggalek terus berkurang
• Hingga Maret 2025, BPS mencatat ada 72.350 penduduk hidup dalam kemiskinan
• Angka itu turun sebesar 0,21 persen dari tahun sebelumnya
SUARA TRENGGALEK – Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Trenggalek kembali menurun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, pada Maret 2025 tercatat sebanyak 72.350 jiwa warga yang masih hidup dalam kemiskinan.
Angka ini berkurang 1.400 jiwa dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 73.750 jiwa pada Maret 2024. Secara persentase, tingkat kemiskinan juga turun dari 10,50 persen pada 2024 menjadi 10,29 persen pada 2025 atau menurun sebesar 0,21 persen.
Kepala BPS Trenggalek, Mimik Nurjanti, menjelaskan penurunan ini menunjukkan kondisi perekonomian daerah yang semakin membaik, ditopang oleh efektivitas berbagai program bantuan pemerintah.
“Ada beberapa faktor yang menjadi pengungkit turunnya angka kemiskinan. Yang pertama tentu saja perekonomian yang membaik. Buktinya, kemiskinan turun serta bantuan pemerintah dan program-program pengentasan kemiskinan sudah cukup tepat sasaran,” ujar Mimik, Kamis (16/10/2025).
Ia menambahkan, indikator membaiknya ekonomi terlihat dari penurunan jumlah penduduk miskin di tengah kenaikan garis kemiskinan, dari Rp434.146 per kapita per bulan pada 2024 menjadi Rp450.334 per kapita per bulan pada 2025.
“Garis kemiskinan ini adalah nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan nonmakanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin,” jelasnya.
Menurut Mimik, warga dikategorikan miskin apabila rata-rata pengeluaran per kapita per bulan berada di bawah garis kemiskinan tersebut.
BPS menggunakan 810 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek, mencakup daerah perkotaan, pedesaan, hingga pelosok pegunungan.
“Sampel survei kami mencakup seluruh wilayah, dari kota hingga pelosok, untuk memastikan data benar-benar mewakili kondisi masyarakat,” pungkasnya.